Sumber : bwatwood.edublogs.org
Perkembangan informasi di dunia teknologi kini semakin memudahkan kita dalam mengakses sebuah informasi, berita atau bahan bacaan. Sumber informasi yang semakin bervariasi justru membuat kita menjadi kebingungan dalam mengambil inti dari apa yang kita baca.Â
Menurut Lipursari Informasi memiliki peran penting terutama Ketika seseorang harus mengambil sebuah keputusan. fenomena keberlimpahan informasi atau information overload sebagai titik dimana seseorang memiliki begitu banyak informasi sehingga menyebabkan informasi yang dimiliki tersebut tidak lagi efektif untuk digunakan sebagai penunjang kebutuhan. Namun dari hal ini yang diharapkan dapat menjadi solusi justru menjadi masalah baru.
Lalu apasih Information Overload? banjir informasi atau information overload adalah keadaan di mana seseorang mengonsumsi terlalu banyak informasi dalam satu waktu. Hal yang tergolong dalam informasi pun beragam, mulai dari pesan, berita, artikel, post di media sosial, hingga video.Â
Akibatnya, kamu harus memperhatikan dan memproses banyak hal secara bersamaan yang membuat kapasitasmu bekerja secara efektif jadi berkurang. Lebih lanjut, hal ini akan mengakibatkanmu sulit membuat keputusan. Apabila dibiarkan, risiko terkena stres semakin besar. Sayangnya, di zaman yang serba canggih dan digital ini, risiko mengalami information overload semakin besar.
Media sosial juga menjadi bagian dari kemudahan akses informasi di jaman sekarang ini sehingga menyebabkan banyaknya data informasi yang tersebar dimana-mana.
 Otak kita diharapkan dapat mengatasi data yang masuk ke dalam diri kita akan tetapi muncul dilema Ketika jumlah informasi yang beredar begitu banyak, dan kemampuan manusia untuk memprosesnya juga tidak ikut bertambah dan apabila seseorang diberikan informasi secara terus menerus makan pada suatu titik informasi tersebut tidak lagi menambah pengetahuan akan tetapi justru mengarah pada menignkatnya stress.
Banyak dari kita mungkin stres karena harus mempersiapkan ujian dengan "menjejalkan" informasi sebanyak mungkin ke dalam kepala kita. Tetapi semakin kita diharapkan untuk "menjejalkan" setiap hari, dengan informasi yang dikirimkan kepada kita melalui email, percakapan telepon, video, siaran berita, dan media sosial.
Otak manusia tumbuh dengan hal-hal baru dan terdorong untuk terus-menerus mencarinya. Ketika kebaruan tersedia dalam jumlah yang tidak terbatas secara efektif, otak menjadi terlalu banyak bekerja ketika mencoba memproses informasi ini sambil mendorong dirinya sendiri untuk mencari lebih banyak.Â
Hal ini menyebabkan peningkatan kadar hormon stres kortisol, yang dapat menyebabkan kebingungan, kehilangan memori dan keadaan gelisah.Â
Sederhananya, teknologi digital telah berkembang jauh lebih cepat daripada evolusi fisik otak yang kita gunakan untuk menguraikan dan menggunakannya. Otak kita tidak dibangun untuk mengatasi volume data yang terus meningkat yang kita coba masukkan ke dalamnya – dan ini menyebabkan kerusakan otak dalam bentuk stres.Â