Koneksi antar Materi Modul 3.1
Pengambilan Keputusan Berbasis Nilai-Nilai Kebajikan sebagai Pemimpin
 OLEH:
AHMAD ZUL OKFIANDI, S.Pd
CGP. Angkatan 11 SMPN 2 PEMATANG SAWA Â Kabupaten Tanggamus
Â
Rangkuman Kesimpulan Pembelajaran (Koneksi Antar materi)
1. Bagaimana Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka memiliki kaitan dengan penerapan pengambilan keputusan sebagai seorang pemimpin ?
Sebagai pemimpin pembelajaran seorang pendidik dalam menerapkan pengambilan Keputusan sebagai pemimpin harus memaknai Filosofi Filosofi Ki Hajar Dewantara dengan Pratap Triloka yaitu Ing Ngarso Sung Tulodho, Ing Madya Mangunkarsa, Tut Wuri handayani. Hal di atas dapat dijadikan landasan dalam setiap pengambilan keputusan, yakni mengutamakan keputusan yang selalu berpihak kepada murid.
Pendidik pembelajaran Sebagai pemimpin dalam mengambil keputusan harus memperhatikan hal-hal di bawah ini :
1. Memberikan contoh keteladanan dalam memberikan Keputusan yang bijaksana dan bertanggung jawab (Ing Ngarso Sung Tulodo).
2. Mengayomi dan memberikan rasa tenang dari kepetusan yang telah diambil, serta mampu memberdayakan dan membangun kerukunan, menyemangati, membuat orang lain memiliki kekuatan demi memperbaiki kualitas diri mereka (Ing Madya Mangun Karsa)
3. Mampu mempengaruhi dan mendorong semangat meningkatkan kualits agar selalu menjadi lebih baik(Tut Wuri Handayani)
2. Bagaimana nilai-nilai yang tertanam dalam diri kita, berpengaruh kepada prinsip-prinsip yang kita ambil dalam pengambilan suatu keputusan?
Nilai-nilai positif dalam diri guru sebagai pendidik seperti mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, serta berpihak pada murid akan mempengaruhi dalam pengambilan keputusan sesuai dengan pengalaman, keadaan dan situasi yang dihadapi. Tentu pendidik selalu bijaksana dalam mengambil Keputusan seusai dengan nilai-nilai Kebajikan sebagai pemimpin, seperti dengan mempertimbangkan 3 prinsip dalam pengambilan Keputusan dan 9 langkah pengujiannya. Nilai-nilai positif tersebut mampu menciptakan pembelajaran yang berpihak pada murid.
3. Bagaimana materi pengambilan keputusan berkaitan dengan kegiatan ‘coaching’ (bimbingan) yang diberikan pendamping atau fasilitator dalam perjalanan proses pembelajaran kita, terutama dalam pengujian pengambilan keputusan yang telah kita ambil? Apakah pengambilan keputusan tersebut telah efektif, masihkah ada pertanyaan-pertanyaan dalam diri kita atas pengambilan keputusan tersebut? Hal-hal ini tentunya bisa dibantu oleh sesi ‘coaching’ yang telah dibahas pada sebelumnya.