Pada era modern saat ini, gangguan fisik dan psikis banyak menjangkiti manusia modern. salah satu dari problem hidup itu dapat dilihat dari tumbuh berkembangnya gangguan jiwa, seperti depresi, kecemasan tinggi, bahkan ada yang sampai bunuh diri. permasalahan itu mencemaskan dan bahkan mengkhawatirkan individu, komunitas, dan bangsa. Maka psikolog dan cendekiawan berlomba-lomba menganalisa dan mempelajari apa faktor yang melatar belakangi timbulnya penyakit masyarakat tersebut. kemudian, mereka mencarikan jalan solusi dalam menyembuhkan. Salah satu tawaran yang dihadirkan adalah psikologi sufi. yaitu, kolaborasi yang integratif antara psikologi dengan spiritual dalam menanggulangi dan menyembuhkan penyakit yang berkaitan dengan gangguan jiwa tersebut.
Permasalahan yang ditimbulkan oleh kondisi seperti ini adalah meningkatnya angka pengangguran, menurunnya nilai produktivitas kerja dan bahkan membebankan negara dalam mengeluarkan dana untuk menanggulangi penyakit yang menggoroti masyarakat modern tersebut. Salah satu tawaran pendekatan dalam penyembuhan ini adalah terapi yang bernafaskan islami yaitu sufistik.
Sejumlah temuan menyebutkan bahwa, nilai positif religious atau spiritual dinyakini mampu menjadi alternatif dalam pengobatan kejiwaan tersebut. Apalagi nilai spiritual tersebut dikembangkan dan dikomparasikan dengan realita zaman dengan pisau analisis psikologi. Maka hal itu semakin menambah tajamnya nilai penyembuhan tersebut. Sebagai ajakan terakhir bagi kaum milenial di abad modern ini, mari kita berjalan dengan menyeimbangkan dua kaki, yaitu kaki spiritual dan kaki psikologi, sehingga langkah yang diukir selalu menghadirkan keseimbangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H