Ahmad Zulha Fikri
(Mahasiswa S-1 Pendidikan Sosiologi FIS UNJ)
Berbicara mengenai musik dan Pemuda/i tidak bisa dilepaskan begitu saja, kita tidak bisa menutup mata bahwa pemuda/i sekarang ini pasti menyimpan setidaknya minimal lima sampai sepuluh lagu atau video klip di smarphonenya, juga tidak bisa kita menurup mata bahwa setiap hari pemuda/i pasti mendengarkan lagu, baik itu dalam kondisi keramaian, sepi, ataupun dalam kondisi belajar sekalipun.Â
Kalau kita berbicara musik dan pemuda/i maka banyak sekali genre musik zaman sekarang yang ditargetkan memang untuk pemuda, salah satu genre yang lagii booming adalah genre musik Indie. bagaimana tidak booming lirik yang di tampilkan musik indie ini sering kali relate dengan kehidupan sehari para muda - mudi tidak jauh berbicara soal percintaan, pertemanan, dan masa depan yang sangat cocok di dengarkan di berbagai kondisi, sedang jatuh cinta, sedang nongkrong bersama teman teman yang lain, sedang sedih dsbÂ
Dari kenyataan diatas kita bisa simpulkan bahwa musik dan pemuda adalah hal yang tidak bisa dilepaskan. ditambah di  dalam era sekarang ini, banyak sekali platform yang menawarkan streaming musik seperti youtube, spotify, Joox atau sejenisnya yang bisa di akses gratis kapan pun dan dimanapun pemuda/i itu berada.
Namun yang menjadi pertanyaan apakah para pemuda/i ini hanya sekedar mendengar musik saja? atau ada maksud dan tujuan lain? Kita bisa melihat ini melalui salah satu teori sosiologi kepemudaan yang di utarakan oleh Max Weber yaitu mengenai Teori tindakan sosial. Menurut Weber, tindakan sosial adalah tindakan yang dilakukan dengan tujuan atau motif  yang diarahkan ke orang lain. jadi tindakan individu dianggap sebagai tindakan sosial apabila tindakan tersebut diarahkan keorang lain.  Kita bisa melihat bagaimana pemuda/i  dari cara ia mendengar musik.
Dalam konteks mendengarkan atau bermain musik pemuda/i banyak sekali motif dan tujuan yang ingin di capai, ada pemuda yang mendengarkan musik untuk berbagai kepentingannya di kehidupan sehari - hari misalnya dalam bidang pendidikan. mendengarkan musik karena memang mengambil sekolah musik dan ada tugas untuk mendengarkan sebanyak banyaknya referensi musik supaya pengetahuan soal musiknya luas.Â
Mendengarkan musik untuk kepentingan ekonomi, pemuda/i tersebut memainkan musik untuk mengamen dan kelak dirinya akan menjadi penyanyi musisi terkenal sehingga tercukupkan kebutuhan ekonominya dari musik yang ia dengar dan ia main kan sehari - hari
Mendengarkan musik untuk kepentingan politik, misalnya pemuda/ pemudi mendengarkan lagu - lagu kampanye atau lagu lagu perjuangan, demi terlihat nasionalis. atau pemuda/i tersbut sedang mencalonkan diri sebagai pimpinan dari organisai mahasiswa dan dan wajib mendengarkan dan menghafal lagu - lagu aktivifis seperti Buruh Tani dsb
Mendengarkan musik untuk kepentingan sosial, misalnya mengadakan pentas seni dengan mengundang penyayi atau band favoritnya atau mengadakan acara penggalanggan dana melalui konser suka rela dengan tujuan untuk membantu orang lainÂ
Dari kenyataan diatas dapat kita bisa melihat bahwa musik bisa menjadi representasi pemuda/i. bagi pemuda musik tidak hanya dipandang sebagai sebuah instrumen hiburan yang kita dengar atau kita tonton video klipnya lalu selasai tanpa ada makna yang terkandung di dalamnya. Â