Mohon tunggu...
Ahmad Zulha Fikri
Ahmad Zulha Fikri Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Mahasiswa Pendidikan Sosiologi FIS UNJ

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Musik sebagai Representasi Perasaan Muda-mudi

21 Oktober 2021   23:10 Diperbarui: 21 Oktober 2021   23:58 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

banyak pemuda/i yang memanfaatkan musik untuk representasi perasaan yang sedang dialami olehnya, banyak cara yang dilakukan dalam merepresentasikannya salah satunya adalah mendengar genre atau musik yang sesui dengan perasaan dirinya saat itu, misalnya pemuda/pemudi yang sedang sedih cenderung musik yang ia dengarkan adalah musik yang sedih seperti contoh Afgan - Sadis, atau jika pemuda/i tersebut sedang senang mendengarkan musik yang liriknya mengandung kesenangan, contoh musik dari Ran dengan judul Selamat pagi. Atau sedang jatuh cinta dengan judul lagu Melukis Senja dari Budi Doremi, sedang marah biasanya 

Lagu lagu diatas sering sekali dijadikan reresendari dari perasaan pemuda/i saat ini, tak jarang kita temukan teman dekat kita ketika sedang putus cinta kemudian menyetel lagu Ardhito Pramono dengan Judul Sudah. atau sering kali kita temukan di kalangan mahasiswa yang sedang kelelahan dari aktivitas kampusnya  baik itu aktivitas akademik maupun aktivitas organisasi, mendengarkan lagu Rehat dari Kunto Aji. dsb. 

semua itu dilakukan kadang kala tidak hanya untuk diri sendiri tapi juga di tunjukkan untuk orang lain supaya orang lain peduli terhadap dirinya, apakah itu sedang sedih, sedang marah atau sedang bahagia semua di tungkan kedalam musik yang didengarkannya dan menjadi representasi dari perasaannya saat itu.

sebagai penutup, kita boleh saja menjadikan musik sebagai representasi dari perasaan kita sebagai pemuda. tetapi kita juga harus memperhatikan hal lainnya seperti apakah itu membuat orang lain merasa dirugikan atau tidak. Jangan sampai musik sedih yang kita dengarkan bersama teman - teman membuat kita jauh tenggelam kepada perasaan sedih yang tak berujung, karena bagaimanapun sebagai pemuda ada kalanya kita sedih dan rehat sejenak mendengarkan lagu yang kita suka sebagai representasi perasaan tatapi hidup terus berjalan, jadikan musik yang kita dengan sebagai instrumen penyemangat hidup dalam kehidupan sehari - hari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun