Mohon tunggu...
ahmad zulfirman
ahmad zulfirman Mohon Tunggu... -

Guru Sarjana Mengajar Daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (SM-3T) Angkatan V Mahasiswa Program Profesi Guru (PPG) Universitas Negeri Yogyakarta

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyikapi Fenomena Artis Nyaleg

27 Mei 2013   15:14 Diperbarui: 24 Juni 2015   12:57 346
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tahun 2013 sering disebut sebagai tahun politik. Pernyataan tersebut sangatlah beralasan mengingat kurang dari satu tahun lagi, Indonesia akan menggelar pesta akbar demokrasi yakni pemilihan umum 2014. Saat ini, partai politik sudah berbondong-bondong mendaftakan bakal calon legislatifnya untuk “siap tempur” pada pemilu 2014 mendatang. Para politisi yang sudah terdaftar sebagai calegpun sudah memulai mempersiapkan diri secara mental maupun materi untuk bertarung dikancah perpolitikan tanah air. Dan fenomena yang menarik saat ini adalah ketika banyak calon anggota legislatif yang berasal dari kalangan artis. Pertanyaan yang kemudian muncul dibenak sebagian orang adalah, Pantaskah seorang calon legislatif berasal dari kalangan artis?

Secara konstitusional, setiap warga negara berhak untuk ikut terlibat dalam kegiatan politik. Pun demikian halnya dengan kalangan artis yang notabene mereka juga warga negara biasa. Sehingga tidak ada yang dapat melarang seorang artis untuk ikut terlibat dalam dunia politik. Pertanyaan yang kemudian mucul adalah layakkah seorang artis menjadi anggota legislatif?. Pertanyaan itu muncul mengingat seorang artis lebih identik dengan kehidupan yang glamor dan hura-hura sehingga dirasa tidak memiliki kemampuan untuk menjadi anggota legislatif. Sering kali juga seorang artis dianggap hanya mengandalkan sisi popularitas yang tinggi dan kadang kurang memiliki kapasitas maupun kapabilitas yang mumpuni untuk mencalonkan diri sebagai caleg. Faktor itulah yang yang membuat seorang artis yang ingin mencalonkan diri sebagai calon anggota legislatif terkesan hanya aji mumpung. Idealnya siapapun anggota dewan legislatif yang kelak terpilih, orang tersebut haruslah memiliki kapasitas serta kemampuan untuk mengemban amanah dari rakyat. Tidak hanya mengandalkan faktor terkenal atau popularitas semata. Tetapi lebih ditekankan kepada kemampuannya membangun negara dengan mewujudkan aspirasi serta kesjahteraan rakyat.

Konstitusi membuka peluang bagi warga negara untuk terlibat aktif didalam kegiatan politik. Dan kita sebagai warga negara haruslah mulai cerdas untuk memilih siapakah yang layak menjadi wakil kita untuk mengurus negeri ini. Saatnya kita memilih dengan melihat kemampuan serta dan tidak tertipu dengan janji, populatitas bahkan wajahnya yang rupawan. Mulailah memilh dengan cerdas, karena memilih dengan cerdas berarti memberi peluang menuju Indonesia yang lebih baik. Wallahua’lam

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun