Mohon tunggu...
Ahmad Zulfa Ridhaka
Ahmad Zulfa Ridhaka Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Suka game, bakso, dan kopi

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Sorogan: Metode Pendidikan Khas Pesantren

22 Desember 2022   10:17 Diperbarui: 22 Desember 2022   10:35 275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Metode sorogan merupakan salah satu metode yang digunakan santri di pondok pesantren untuk mempelajari agama Islam. Istilah ini sangat dikenal di kalangan pesantren, khususnya masyarakat yang memang memanfaatkan kitab kuning sebagai perangkat pembelajaran utama. Sorogan berasal dari bahasa Jawa yaitu kata sorog, yang berarti menyodorkan. Ini berarti bahwa siswa dapat mempresentasikan informasi yang ingin mereka pelajari untuk menerima bimbingan individual atau khusus. Metode sorogan adalah metode pendidikan dimana siswa membaca buku atau kitab yang sedang dipelajari di depan guru.

 Pengajian sorogan yang sudah menjadi tradisi di pesantren tradisional ternyata memiliki sejarah yang luar biasa. Hal ini didasarkan pada wahyu dari Allah SWT yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW oleh malaikat Jibril. Wahyu ini dikirim langsung ke Nabi Muhammad oleh Malaikat Jibril. Pembacaan individu dikenal sebagai kuttab pada masa nabi, dan ini juga terjadi antara nabi Muhammad dan para sahabatnya.

 Setiap Senin malam, Santri Mahasiswa Pesantren Wahid Hasyim mengaji sorogan di bawah arahan langsung Ust. Mangsur Hidayat. Setiap santri, khususnya siswa baru yang belum terbiasa dengan kitab klasik, akan mendapat kesempatan untuk belajar langsung dengan guru yang ahli dalam mempelajari kitab kuning melalui penggunaan metode sorogan.

Dengan menggunakan pendekatan ini, seorang guru dapat secara langsung mengevaluasi dan mendukung kemajuan siswa dalam penguasaan materi. Kegiatan Sorogan Santri Mahasiswa berlangsung di gedung MA Wahid Hasyim lantai 3.

Metode Sorogan sendiri digunakan untuk membantu siswa lebih memahami materi dan untuk mempererat hubungan antara guru dan siswa. Pak Mansur menegaskan bahwa pengetahuan tidak hanya sekedar teori, tetapi juga keterampilan yang harus di asah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun