Mohon tunggu...
Zidan Novanto
Zidan Novanto Mohon Tunggu... Auditor - Investor

Tulisan tidak mencerminkan tempat penulis bekerja dan tidak mengatasnamakan institusi

Selanjutnya

Tutup

Cryptocurrency

Mengenal Kategori dalam Kripto

14 Mei 2024   06:18 Diperbarui: 14 Mei 2024   07:06 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://smartlegal.id/wp-content/uploads/bb-plugin/cache/Daftar-aset-kripto-landscape.jpg

Kategori ini mencakup kripto yang dirancang untuk memberikan tingkat privasi dan keamanan yang tinggi kepada penggunanya. Mereka menggunakan teknologi kriptografi dan protokol khusus untuk menyembunyikan detail transaksi dan melindungi privasi pengguna. Contoh kripto dalam kategori ini meliputi: Monero (XMR), Zcash (ZEC), Dash (DASH), Horizen (ZEN), Beam (BEAM), Grin (GRIN), Zcoin (XZC), Komodo (KMD), Haven Protocol (XHV), dan Particl (PART)

6. DeFi (Decentralized Finance):

Kategori ini mencakup kripto yang digunakan dalam ekosistem keuangan terdesentralisasi (DeFi). Proyek-proyek dalam kategori ini bertujuan untuk menggantikan atau meningkatkan layanan keuangan tradisional dengan menggunakan teknologi blockchain dan kontrak pintar. Contoh kripto dalam kategori ini termasuk: Uniswap (UNI), Aave (AAVE), Compound (COMP), Maker (MKR), Yearn.finance (YFI), Chainlink (LINK), SushiSwap (SUSHI), Synthetix (SNX), Curve Finance (CRV) dan PancakeSwap (CAKE).

7. Meme Coin:

Kategori ini mencakup kripto yang diciptakan untuk tujuan hiburan atau sebagai lelucon, seringkali dengan basis komunitas yang kuat di baliknya. Mereka tidak selalu memiliki kasus penggunaan yang jelas dan nilainya dapat sangat dipengaruhi oleh tren sosial dan sentiment pasar. Contoh kripto dalam kategori ini meliputi: Dogecoin (DOGE), Shiba Inu (SHIB), SafeMoon (SAFEMOON), DogeDash (DASHD), Floki Inu (FLOKI), Saitama Inu (SAITAMA), Baby Doge Coin (BABYDOGE), Kishu Inu (KISHU), Akita Inu (AKITA), dan Husky Token (HUSKY).

Setiap altcoin memiliki risiko dan volatilitas yang berbeda. Beberapa pertimbangan risiko umum termasuk:

  • Volatilitas harga: Nilai altcoin dapat berfluktuasi secara signifikan dalam waktu singkat.
  • Regulasi: Perubahan dalam regulasi pemerintah dapat mempengaruhi harga dan legalitas altcoin.
  • Keamanan: Risiko keamanan seperti serangan hacker atau kerentanan teknis dapat memengaruhi integritas altcoin.
  • Adopsi pasar: Tingkat adopsi dan penggunaan aktual altcoin dalam aplikasi nyata juga mempengaruhi nilainya.
  • Komunitas: Nilai altcoin sangat bergantung pada komunitas yang menggunakannya.

Dengan berbagai pilihan ini, investor memiliki lebih banyak opsi untuk menyesuaikan portofolio mereka dengan kebutuhan dan preferensi mereka. Penting untuk melakukan penelitian yang cermat dan memahami risiko potensial sebelum berinvestasi dalam kripto dalam kategori apa pun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cryptocurrency Selengkapnya
Lihat Cryptocurrency Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun