Mohon tunggu...
Zidan Novanto
Zidan Novanto Mohon Tunggu... Auditor - Investor

Tulisan tidak mencerminkan tempat penulis bekerja dan tidak mengatasnamakan institusi

Selanjutnya

Tutup

Financial

Dividen atau Deviden?

19 September 2023   17:39 Diperbarui: 19 September 2023   17:46 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.mas-software.com/wp-content/uploads/2021/05/Dividen-1536x864.jpg

Dividen: apa yang harus diperhatikan oleh para Investor?

Pembagian dividen adalah salah satu cara utama perusahaan membalas investasi pemegang sahamnya. konsep dasar pembagian dividen, bagaimana laba perusahaan menjadi dasar pembagian dividen, faktor-faktor yang memengaruhi keputusan pembagian dividen, dan memberikan beberapa contoh perusahaan dengan kebijakan dividen yang berbeda-beda.

Dasar Pembagian Dividen

Dasar utama pembagian dividen adalah laba perusahaan. Laba perusahaan adalah keuntungan bersih yang diperoleh oleh perusahaan setelah mengurangkan semua biaya, termasuk biaya operasional, pajak, dan biaya lainnya, dari pendapatan total. Laba perusahaan ini adalah sumber utama dana untuk pembayaran dividen kepada pemegang saham.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua laba perusahaan dibagikan sebagai dividen. Ada beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan sebelum mengambil keputusan tentang pembagian dividen.

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Keputusan Pembagian Dividen

Kebutuhan Investasi: Perusahaan mungkin perlu menginvestasikan sebagian besar laba mereka kembali dalam bisnis untuk pertumbuhan, pengembangan, dan pembiayaan proyek-proyek baru. Oleh karena itu, hanya sisa laba yang dapat dibagikan sebagai dividen setelah kebutuhan investasi terpenuhi.

  • Kebijakan Dividen: Setiap perusahaan memiliki kebijakan dividen sendiri yang mengatur berapa banyak laba yang akan dibagikan sebagai dividen. Kebijakan ini dapat berubah dari waktu ke waktu sesuai dengan strategi dan keadaan perusahaan.
  • Pengelolaan Kas: Perusahaan juga perlu mempertimbangkan pengelolaan kas mereka. Mereka perlu memiliki cukup kas untuk menjalankan operasional sehari-hari, membayar utang, dan menghadapi situasi darurat.
  • Tingkat Pajak: Pajak atas dividen dapat memengaruhi keputusan perusahaan dalam hal pembagian dividen. Beberapa negara memberlakukan pajak yang lebih tinggi pada dividen, yang dapat mengurangi insentif perusahaan untuk membayar dividen.

Regulasi Pembagian Dividen di Indonesia

Pembagian dividen di Indonesia diatur oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan peraturan lainnya. Berikut adalah ringkasan proses pembagian dividen yang umumnya berlaku di Indonesia:

  • Pengumuman dan Persetujuan: Rencana pembagian dividen biasanya harus diumumkan dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dan memerlukan persetujuan dari RUPS.
  • Keputusan RUPS: RUPS akan memberikan persetujuan atau menolak rencana pembagian dividen yang diajukan oleh manajemen perusahaan.
  • Pemotongan Pajak: Perusahaan harus memotong Pajak Penghasilan atas Dividen (PPh Dividen) sebelum membayarkan dividen kepada pemegang saham.
  • Pelaksanaan Pembayaran Dividen: Setelah pemotongan pajak, perusahaan dapat melaksanakan pembayaran dividen kepada pemegang saham.
  • Pengumuman dan Pelaporan: Perusahaan harus memberikan pengumuman resmi mengenai pembayaran dividen kepada pemegang saham dan OJK.
  • Pemantauan OJK: OJK memantau proses pembagian dividen untuk memastikan kepatuhan perusahaan terhadap regulasi yang berlaku.

Dengan demikian, pembagian dividen di Indonesia tunduk pada regulasi yang ketat dan perusahaan harus mematuhi aturan-aturan ini untuk melaksanakan pembayaran dividen kepada pemegang saham.

Contoh Kebijakan Dividen yang Berbeda

Contoh nyata kebijakan dividen yang berbeda dapat ditemukan di berbagai perusahaan:

  • Perusahaan Pertambangan: Perusahaan pertambangan seringkali memiliki kebijakan dividen yang bervariasi sesuai dengan harga komoditas. Mereka cenderung membayar dividen yang lebih besar ketika harga komoditas naik.
  • Perusahaan Teknologi: Perusahaan teknologi baru seringkali memilih untuk tidak membayar dividen, tetapi lebih fokus pada pertumbuhan dan investasi dalam riset dan pengembangan.
  • Perusahaan Utilitas: Perusahaan di sektor utilitas cenderung memiliki kebijakan dividen yang stabil dan tinggi, karena mereka menghasilkan pendapatan yang stabil dan diatur.
  • Perusahaan dengan Kebijakan Campuran: Banyak perusahaan memiliki kebijakan campuran, yang berarti mereka membayar sebagian dari laba mereka sebagai dividen dan sebagian lagi diinvestasikan kembali dalam bisnis.

Dalam mengambil keputusan tentang pembagian dividen, perusahaan harus mempertimbangkan semua faktor ini untuk memastikan bahwa kebijakan dividen mereka sejalan dengan tujuan dan kondisi perusahaan saat itu.

Pembagian dividen adalah salah satu cara yang penting bagi perusahaan untuk membalas investasi pemegang sahamnya. Dasar utama pembagian dividen adalah laba perusahaan, tetapi keputusan pembagian dividen dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti kebijakan dividen, kebutuhan investasi, pengelolaan kas, dan peraturan pajak. Oleh karena itu, kebijakan dividen dapat bervariasi antara perusahaan dan sektor industri. Memahami faktor-faktor ini adalah kunci dalam mengerti bagaimana perusahaan mengambil keputusan tentang pembagian dividen kepada pemegang saham.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun