Mohon tunggu...
ahmadzakyall
ahmadzakyall Mohon Tunggu... Lainnya - cuma manusia biasa yang di niai dari satu sisi

hobi bertanya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Berkunjung dan Membangun Generasi Unggul yang Beradab di Kalangan Sahabat Yatim dan Dhuafa

6 Juli 2024   08:50 Diperbarui: 6 Juli 2024   08:51 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
potret bersama pengelola panti asuhan/dok. pri

Pendahuluan

Anak yatim memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam. Al-Qur'an dengan tegas menyatakan bahwa anak yatim adalah sosok yang harus dikasihi, dipelihara, dan diperhatikan. Allah berfirman dalam hadis mengenai keutamaan menyayangi anak yatim: "Mereka bertanya kepadamu tentang anak yatim, katakanlah 'Memperbaiki keadaan mereka adalah baik'" (QS. Al-Baqarah 2:220).

Berikut adalah beberapa keutamaan dan makna dalam menyantuni anak yatim:

  1. Kedudukan Tinggi di Surga:

Rasulullah SAW bersabda, "Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini," sambil mengisyaratkan jari telunjuk dan jari tengah beliau. Hadis ini menunjukkan besarnya pahala bagi orang yang meyantuni anak yatim. Menyantuni anak yatim berarti mengurusi semua keperluan hidupnya, termasuk nafkah, pakaian, dan pendidikan Islam yang benar.

  1. Tidak Berhak Mendapatkan Warisan:

Anak angkat atau anak asuh tidak berhak mendapatkan warisan dari orang tua yang mengasuhnya. Memberikan santunan kepada anak yatim, yatim piatu, atau piatu yang sudah baligh tidak dilarang oleh agama. Statusnya bukan lagi santunan untuk yatim atau yatim piatu, melainkan santunan untuk keluarga tidak mampu atau miskin.

  1. Kasih Sayang dan Kepedulian:

Santunan kepada anak yatim bukan hanya tentang bantuan materi, tetapi juga tentang kasih sayang, perhatian, dan kepedulian terhadap golongan yang membutuhkan. Ini mencerminkan nilai-nilai Islam yang mengajarkan kebaikan dan keadilan.

  1. Peran dalam Mengasuh Anak Yatim:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun