Mohon tunggu...
ahmadzainuri
ahmadzainuri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S1 Manajemen Bisnis Semester 5 Pada Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Currently undergoing an internship at PT Aerofood Indonesia (ACS) Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pengembangan Soft Skill Lewat Seminar Manajemen Konflik di PT Aerofood Surabaya

8 Januari 2025   15:05 Diperbarui: 8 Januari 2025   15:05 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumentasi bersama pemateri, peserta, dan panitia acara seminar manajemen konflik, Kredit Foto: Ahmad Zainuri 

Mahasiswa PKL (Praktik Kerja Lapangan) UIN Malang yang sedang bertugas di PT Aerofood Surabaya mengadakan seminar pelatihan bertema Manajemen Konflik. Acara ini merupakan bagian dari inisiatif kreatif MBKM (Merdeka Belajar Kampus Merdeka) yang diselenggarakan pada Kamis (14/11/2024).

Seminar yang mengambil tempat di Ruang Soka PT Aerofood Surabaya ini menghadirkan Edvin Eka N.R, S.Psi sebagai pembicara utama. Dengan mengusung tagline "Mari Belajar Bersama Mengelola Konflik dengan Efektif", seminar ini bertujuan untuk memberikan pemahaman mendalam tentang pengelolaan konflik di lingkungan kerja.

Acara yang dimulai pukul 13.30 WIB ini merupakan hasil kolaborasi antara mahasiswa MBKM UIN Malang dengan PT Aerofood Surabaya. Inisiatif ini mendapat sambutan positif dari pihak perusahaan karena dinilai dapat meningkatkan soft skill karyawan dalam mengelola dinamika di tempat kerja.

"Kemampuan mengelola konflik merupakan skill yang sangat penting di dunia kerja. Melalui seminar ini, kami berharap peserta dapat memahami berbagai pendekatan dalam menangani konflik secara profesional,"

Manajemen konflik adalah suatu pendekatan sistematis dan strategis dalam menangani perselisihan yang terjadi dalam organisasi atau lingkungan sosial. Pada dasarnya, manajemen konflik bukan berarti menghindari atau menekan konflik, melainkan mengelola dan menyelesaikannya dengan cara yang konstruktif dan positif. Proses ini melibatkan identifikasi sumber konflik, memahami perspektif berbagai pihak yang terlibat, serta merancang strategi penyelesaian yang dapat menghasilkan solusi win-win solution.

Tujuan utama dari manajemen konflik adalah menciptakan lingkungan yang produktif, mendorong komunikasi yang sehat, serta membangun hubungan interpersonal yang kuat. Dengan mengelola konflik secara profesional, organisasi dapat mengurangi potensi ketegangan, meningkatkan kinerja tim, dan menciptakan budaya kerja yang dinamis dan konstruktif. Hal ini membutuhkan kesadaran akan perbedaan individual, kemampuan mengendalikan emosi, serta komitmen untuk mencari solusi yang menguntungkan semua pihak.

Dalam seminar, Edvin Eka N.R juga membagikan lima prinsip komunikasi efektif, yaitu: 

1. Respect (Rasa Hormat)
Menghormati lawan bicara adalah kunci utama dalam membangun komunikasi yang sehat. Dengan menunjukkan rasa hormat, kita menciptakan suasana yang kondusif dan mendukung terbentuknya hubungan yang positif.

2. Empathy (Empati)
Kemampuan untuk memahami perasaan dan perspektif orang lain sangat penting dalam komunikasi. Empati membantu kita merespons dengan lebih bijaksana dan membangun kepercayaan dengan lawan bicara.

3. Audible (Dapat Didengar)
Berbicara dengan suara yang jelas dan intonasi yang tepat memastikan pesan yang disampaikan mudah dipahami oleh lawan bicara. Selain itu, mendengarkan dengan saksama juga merupakan bagian penting dari komunikasi yang efektif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun