Mohon tunggu...
Zainunnibrasi
Zainunnibrasi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Apa Saja

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas Pilihan

Pentingkah Kuliah?

24 Juni 2024   20:47 Diperbarui: 24 Juni 2024   21:00 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Pertanyaan yang sering muncul di benak siswa atau bahkan mahasiswa sendiri.

Pertanyaan itu juga terkadang muncul di pikiranku. Seorang yang dulu sering bolos sekolah dan sekarang sedang menjalani studi di salah satu perguruan tinggi keagamaan negeri.

Seperti yang aku jelaskan di paragraf sebelumnya, saat masih berada di jenjang sekolah aku tidak terlalu serius menjalani serangkaian kegiatan dan bahkan jarang belajar. Kadang masuk, kadang juga tidak. Tapi aku punya prinsip jika pembelajaran sedang berlangsung aku harus memperhatikan penjelasan guru dengan seksama.

Mungkin semua itu terjadi karena orang tuaku sendiri tidak pernah memaksa anak-anaknya untuk mendapatkan nilai bagus, kami diberikan kebebasan selagi tidak melanggar batas-batas yang ditetapkan. Teguran pasti ada tapi selalu disampaikan dengan lemah lembut.

Masa-masa sekolah terus berjalan, sampai pada saat wisuda di jenjang SMP aku termasuk 10 besar paralel dengan nilai yang termasuk memuaskan. Si anak yang jarang masuk kelas dan sampai kena tegur kepala sekolah ini pun menjadi senang bukan kepalang. Apakah lantas aku lanjut ke jenjang SMA. Tidak! Meskipun sudah mendapatkan motivasi-motivasi dari guru tercinta aku memilih untuk sekolah di pesantren dan mengikuti persamaan paket C di tahun berikutnya.

Hari-hari aku jalani seperti biasa, belajar dengan santai  di pesantren dan mengerjakan tugas-tugas paket c dengan santainya. Sampai pada suatu hari, "Ahmad, kamu harus kuliah." Dengan nada yang lembut ayahku mengucapkan itu. Terbayang sudah sekolah dengan beragam peraturannya. hmm, tapi ini dunia perkuliahan pasti lebih bebas. Mendaftarlah aku di salah satu perguruan tinggi keagamaan yang ada di Solo. Pertimbangannya cuman satu karena dekat dan bisa aku laju dari rumah.


Serangkaian tes pendaftaran aku lewati dan PBAK sudah berlalu. Saatnya masuk ke ruang kelas. Masih terbayang di pikiran anak ini kata kebebasan dan lebih leluasa daripada jenjang sekolah biasa. Kontrak forum pertama minimal kehadiran 75% dengan artian maksimal 3 kali izin, jika lebih dari itu nilai tidak akan keluar. Keaktifan bertanya dan berdiskusi dapat menambah nilai. Jebret, kagetlah anak yang dulunya ada saja absensi yang kosong setiap sebulan ini. Tapi aku sudah masuk, jadi harus aku selesaikan. Agar tidak hanya datang kuliah saja dan karena terpengaruh oleh teman, aku mendaftar di salah satu UKM, unit kegiatan mahasiswa. Seperti ekstrakurikuler di jenjang sekolah.

Saat berada di kampus aku sering mendengar keluhan tentang fasilitas kampus yang kurang memadai; AC yang mati di tengah kelas yang panas, parkiran motor yang sempit dan tanpa naungan yang membuat jok motor macam neraka, sampai jaringan internet yang sering lemot bahkan tidak disambungkan ke handphone. Apakah itu benar? Ya tidak salah, hehe. Namun, keadaan tersebut tidak mengganggu kenyamananku sendiri dan teman-teman, saat pembelajaran kami malah menjadi semakin aktif. Namun seiring berjalannya waktu beberapa fasilitas terus ditingkatkan.

Saat pembelajaran Aku berusaha mencerna yang disampaikan baik saat teman presentasi atau pun saat dosen menjelaskan. Tapi, ternyata "sulit". Entah karena mekanisme penyimpanan pikiranku yang sudah lama tidak diaktifkan atau karena pembelajaran dan tugas yang diberikan terlalu banyak. Hanya beberapa pembelajaran yang dapat aku serap. Pikiran pun muncul, "penting tidak sih kuliah ini?"

            Seperti yang sudah aku beritahukan di awal, aku mendaftar di organisasi kampus yaitu UKM. Mungkin jalanku di sini. Saat pertama kali masuk aku berada di barisan orang-orang yang tidak terlalu aktif. Saat dibuka pendaftaran kepengurusan aku juga tidak ikut mendaftar, tetapi aku tetap berusaha mengikuti kegiatan-kegiatannya hingga suatu saat mendapatkan undangan untuk menjadi pengurus di organisasi tersebut.

            Dari organisasi itu aku mendapatkan banyak hal, relasi yang menjadi faktor favorit orang-orang mengikuti organisasi aku dapatkan. Bahkan relasi ini tidak hanya dalam lingkup fakultas namun juga universitas. Ilmu Manajemen secara tidak langsung juga aku dapatkan baik manajemen organisasi atau pun manajemen saat mengadakan suatu acara. Kerja sama di dalam tim juga terus terasah. Aku mendapatkan tempat mengekspresikan diri.

            Lantas bagaimana dengan teman-teman yang tidak mengikuti organisasi. Tidak masalah juga.  Semua bergantung pada diri masing-masing. Mahasiswa kupu-kupu (Kuliah pulang-kuliah pulang) atau mahasiswa kura-kura (Kuliah rapat-kuliah rapat) pastinya punya alasannya masing-masing. Apabila tidak mengikuti organisasi, maka saran dari aku tetap cari teman yang banyak. Apalagi kalau universitas kita memiliki kebijakan sistem paket (Kelas sama dari awal masuk sampai lulus dan mata kuliah yang diambil harus sesuai dengan ketetapan yang ada), jika kita tidak berusaha untuk mencari teman, maka teman kita kemungkinan hanya dalam lingkup kelas.

            Setelah aku berpikir, kita yang merupakan makhluk Tuhan paling sempurna (manusia) diwajibkan untuk selalu menuntut ilmu, mulai dari buaian ibu sampai dengan liang lahad. Ternyata menuntut ilmu sendiri tidak harus berada dalam ruangan kelas, bisa dengan obrolan sederhana bersama teman, memperhatikan kejadian-kejadian di sekitar, dan banyak lainnya. Di dalam perkuliahan kita tidak hanya mendapatkan pembelajaran di kelas. Kita akan menemukan pembelajaran dari orang atau pun kegiatan yang ada. Terdapat beragam macam orang dengan berbagai macam kelebihannya dan sifatnya yang dapat kita ambil motivasi dan penyemangat diri.

            Jikalau seperti itu penting atau tidak kuliah itu?

            Penting teman-teman semua. Bukan karena pembelajaran di dalam kelasnya saja, tetapi juga lingkungan di dalam dunia perkuliahan yang membuatnya menjadi penting. Jadi, saranku jika sudah masuk ke dalam dunia perkuliahan carilah teman yang banyak serta cari tempat untuk pengembangan diri di luar kelas. Ingat, menuntut ilmu wajib bagi setiap muslim dan menuntut ilmu wajib mulai dari buaian ibu sampai dengan liang lahad. Perkuliahan merupakan dunia yang asyik untuk pengembangan diri, meskipun akan disibukkan dengan presentasi dan tugas namun hal itu juga akan memperkuat mental dan kemampuan problem solving dalam diri kita. Mungkin saat kuliah nanti kamu akan sampai pada titik "Tugas itu dikerjakan bukan dibicarakan".

            Tapi yang terpenting bagi kita adalah mensyukuri apa yang ada, langsung bekerja atau menimba ilmu di dunia perkuliahan sama saja. Tetaplah semangat, berdoa dan berusaha.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun