[caption id="attachment_91952" align="alignleft" width="300" caption="spanduk bantuan PMI yang terpasang di container. (Foto: Andly Nazif)"][/caption] Ketua Umum Palang Merah Indonesia Mohammad Jusuf Kalla beserta rombongan mendarat dengan pesawat pribadinya di Bandara International Minang Kabau (BIM) pukul 9:40 WIB (12/03). Kedatangan JK ke Ibukota Sumatera Barat untuk menyerahkan secara langsung bantuan 300 ribu seng untuk membantu korban gempa memperbaiki rumah tinggal sementara menjadi rumah yang layak huni. Terlihat bersama JK mantan Menteri Sosial Bachtiar Chamzah, Mantan Walikota Padang Syahrul Ujud. Kedatangan JK di BIM disambut cipika cipiki dari Gubenur Sumatera Barat Prof. H Marlis Rahman, Walikota Padang Fauzi Bahar, Bupati Padang Pariaman Muslim Kasim. Kedatangan JK disambut layaknya kepala negara. Tarian Gelombang khas minang menyambut kedatangan JK. “Masyarakat minang masih merasa kalau bapak JK itu kepala negaranya, termasuk saya,” ujar Tokoh Pemuda Minang Andly Nazif yang juga Tokoh LSM Garis yang ikut beserta rombongan gubenur menyambut JK. [caption id="attachment_91955" align="aligncenter" width="500" caption="JK Bersama Gubenur Sumbar dan rombongan. (Foto: Andly Nazif)"][/caption] Penyerahan secara simbolis bantuan 300 seng dan 2 unit ambulance PMI dilaksanakan di Wisma Negara Rumah Dinas Gubenur Sumbar. Bantuan tersebut diperuntukan untuk korban gempa yang mengalami kerusakan paling masif dan parah di 4 daerah, yaitu, Kota Padang, Kabupaten Padang Pariaman, Kabupaten Pesisir Selatan dan Kabupaten Agam. Bantuan yang diserahkan JK berasal dari sumbangan Duta Besar Kuwait, Coca Cola, Bursa Efek dan PT Toyota. [caption id="attachment_91953" align="alignright" width="300" caption="isi kontainer berupa 300 ribu lembar seng. (Foto: Andly Nazif)"][/caption] Berdasarkan pantuan blogger kompasiana, shelter yang dibangun PMI di daerah korban gempa telah banyak berdiri dan luas bangunan yang rata-rata dari kayu kelapa dan beratapkan seng tergolong lebih luas dari pada bantuan shelter dari pihak NGO lain baik domestik maupun international. Dan pendataan pembangunan rumah tinggal sementara hingga kini masih berjalan terus. Mengingat hingga sekarang masih banyak warga korban gempa yang masih bermalam di tenda dari terpal plastik. Hal ini ditemukan di daerah Naras Hilir Kota Pariaman. Banyak warga yang belum mampu memperbaiki rumahnya, mengingat sulitnya masyarakat untuk mengakses bantuan dari pemerintah. Persyaratan IMB menjadi kendala tersendiri bagi warga yang tak mampu lagi membeli bahan bangunan. “Kami berterima kasih sekali kepada PMI yang telah mendata kami untuk mendapatkan bantuan bahan bangunan,” kata Ibu Iyet yang ditemani ibu-ibu pengajian di Musola AT Taqwa Desa Sikapak Timur Kota Pariaman usai sholat isya berjamah. [caption id="attachment_91958" align="aligncenter" width="500" caption="Mobil Ambulance sumbangan PMI. (Foto: Andly Nazif)"][/caption]
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H