Istri Djokosoetano, Mutiara Siti Fatimah Djokosoetano, mendirikan taksi reguler Blue Bird pada tahun 1965. Djokosoetano sendiri memiliki pengalaman di bidang hukum  kolonial. Ia secara historis dikenal sebagai orang yang meletakkan dasar bagi pelatihan hukum di dunia militer dan kepolisian.
Djokosoetano bukanlah pejabat kaya raya dan meninggal pada 6 September 1965. Alberthiene Endah  dalam Sang Burung Biru (2012) mencatat, istri Djokosoetano, Mutiara Siti Fatimah Djokosoetano, menerima dua buah mobil  dari warga milik PTIK dan AHM, sebuah sedan Opel dan sebuah mobil mercedes.
Sepeninggal Djokosoetano, Mutiara mengasuh Mercedes Purnomo, Chandra dan Mintarsih, ketiga anaknya. Mereka butuh uang karena studinya belum selesai. berbicara tentang dua mobil yang diberikan oleh pemerintah untuk digunakan berbicara tentang dua mobil yang diberikan oleh pemerintah untuk digunakan sebagai taksi, kedua mobil tersebut kemudian diubah menjadi taksi ilegal.
 Chandra dan Purnomo juga merupakan pengemudi.
 Ketika pesan telepon dikirim ke rumah mereka, taksi ilegal itu  bergerak.
 Setiap orang di rumah harus siap menjadi operator telepon.
Blue Bird Menjadi Taksi yang memiliki Izin
Pada tahun 1971, Gubernur Ali Sadikin mengumumkan bahwa DKI Jakarta yang dipimpinnya membutuhkan taksi argo untuk mewujudkan perkotaan Jakarta. Seperti yang  diakui dalam memoarnya, Bang Ali: Setengah Jakarta 1966-1977 (1993: 131&232), ia mencoba mengatur taksi di bandara dan memperbanyak armada taksi di Jakarta.
 Syaratnya harus di 100  taksi. Sedangkan  Blue Bird memiliki 60 mobil sehingga ditolak Gubernur Ali Sadikin, sehingga Blue Bird terpaksa meminjam ke bank.Tahun berikutnya, pada tanggal 1 Mei 1972, sebagaimana dicatat oleh Albertine Endah, "jalanan Jakarta mulai diwarnai oleh taksi biru bergambar burung terbang" (hal.130).
Blue Bird berkembang pesat dari tahun ke tahun di beberapa kota besar hingga pada tahun 1985 mencapai armada 2000 taksi. Hingga pada tahun 2010 muncul aplikasi panggilan taksi/ojek  online (Gojek), sehingga  banyak orang yang mendaftar atau memesan secara online seperti Gojek, Uber,  Grab.
 Pada tahun 2019 ini juga, dunia sedang mengalami epidemi Covid-19. Pendapatan  Blue Bird juga mengalami penurunan tipis sebesar 2,89% menjadi Rp 1,91 triliun dibandingkan semester I 2018 yang mencapai Rp 1,97 triliun. Meski mengalami penurunan, pendapatan  kendaraan selain taksi masih meningkat sebesar 7,60% pada semester pertama tahun ini.
Pendapatan nontaksi meningkat menjadi Rp421,16 miliar dari Rp391,41 miliar pada semester I tahun lalu. Total aset Blue Bird sedikit meningkat 1,88% menjadi Rp7,08 miliar, sedangkan semester I 2018 sebesar Rp6,95 miliar. Salah satu faktor yang meningkatkan aset BIRD adalah adanya goodwill pada awal tahun 2019.
Bagaimana cara blue bird mengatasi masalah tersebut
Di sini Blue Bird mengatasi masalah tersebut dengan:
- Blue Bird bermitra dengan kompetitor Gojek PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang telah bermitra dengan Go-Jek sejak 1 Februari 2017. Taksi berlogo Blue Bird ini terasa seperti kita sedang bekerja sama. Hal ini merupakan bentuk win-win solution.
Rencana kerja sama kedua pihak tidak rumit, Go-Jek sebagai perusahaan IT hanya perlu menambahkan layanan panggilan taksi Blue Bird ke dalam aplikasinya. Menurut Michael, kemitraan ini sangat bermanfaat bagi pengemudi Blue Bird meskipun mereka juga  memiliki aplikasi  My Blue Bird sendiri. - Blue Bird mempekerjakan Alamanda Shantika Alamanda Shantika, mantan wakil presiden produk Gojek, mengatakan Blue Bird ingin bertransformasi di era digital ini.
- Viral Bos Blue Bird Jadi Sopir Senior Director PT Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetano tiba-tiba menjadi perbincangan hangat karena ulahnya yang menyamar sebagai sopir taksi. Hal itu dilakukan untuk lebih memahami situasi pengemudi taksi di lapangan. Melepas dari gelar "bos", Sigit menjadi supir Blue Bird sejati. Ia mengenakan seragam lengkap dengan name tag di mobil yang dikendarainya.
Hal ini menjadi perbincangan hangat di media sosial dan beberapa media menyatakan bahwa ini adalah strategi Blue Bird untuk menjadi perbincangan.