Pendapatan nontaksi meningkat menjadi Rp421,16 miliar dari Rp391,41 miliar pada semester I tahun lalu. Total aset Blue Bird sedikit meningkat 1,88% menjadi Rp7,08 miliar, sedangkan semester I 2018 sebesar Rp6,95 miliar. Salah satu faktor yang meningkatkan aset BIRD adalah adanya goodwill pada awal tahun 2019.
Bagaimana cara blue bird mengatasi masalah tersebut
Di sini Blue Bird mengatasi masalah tersebut dengan:
- Blue Bird bermitra dengan kompetitor Gojek PT Blue Bird Tbk (BIRD) yang telah bermitra dengan Go-Jek sejak 1 Februari 2017. Taksi berlogo Blue Bird ini terasa seperti kita sedang bekerja sama. Hal ini merupakan bentuk win-win solution.
Rencana kerja sama kedua pihak tidak rumit, Go-Jek sebagai perusahaan IT hanya perlu menambahkan layanan panggilan taksi Blue Bird ke dalam aplikasinya. Menurut Michael, kemitraan ini sangat bermanfaat bagi pengemudi Blue Bird meskipun mereka juga  memiliki aplikasi  My Blue Bird sendiri. - Blue Bird mempekerjakan Alamanda Shantika Alamanda Shantika, mantan wakil presiden produk Gojek, mengatakan Blue Bird ingin bertransformasi di era digital ini.
- Viral Bos Blue Bird Jadi Sopir Senior Director PT Blue Bird Sigit Priawan Djokosoetano tiba-tiba menjadi perbincangan hangat karena ulahnya yang menyamar sebagai sopir taksi. Hal itu dilakukan untuk lebih memahami situasi pengemudi taksi di lapangan. Melepas dari gelar "bos", Sigit menjadi supir Blue Bird sejati. Ia mengenakan seragam lengkap dengan name tag di mobil yang dikendarainya.
Hal ini menjadi perbincangan hangat di media sosial dan beberapa media menyatakan bahwa ini adalah strategi Blue Bird untuk menjadi perbincangan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H