Mohon tunggu...
Sosbud

Serius Itu Khusuk dan Setia

2 Oktober 2018   21:57 Diperbarui: 3 Oktober 2018   12:44 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Serius,

Suatu kata yg bermakna Sungguh-sungguh, kadang juga bisa bermakna Gawat atau genting.

Dia berkata serius,

Keadanya sangat serius,

Kadang juga sering dipake untuk menanyakan kebenaran sesuatu,

Kamu serius mau pindah kampus?

Serius om?

Dan beberapa contoh yang lain.

Tapi, ketika kata "serius" Bertemu atau bersangkutan dengan urusan Hati dan Asmara, Tiba tiba kata itu menjadi sulit untuk diartikan. Diartikan Sungguh-sungguh, gawat, genting, ataupun untuk menanyakan kebenaran saya kira itu kurang cocok.

Mungkin arti sungguh-sungguh lah yang paling mendekati untuk mengartikan itu.

kamu Serius sama Dia?

Menurutmu Dia serius sama kamu?

Masuk akal,

Terus Ketika serius itu diartikan Sungguh-sungguh dalam konteks tersebut, apa yang menjadi indikator dalam hal tersebut?

Aku akan serius sama kamu

>Serius yang seperti apa?

>Apa bentuk keseriusan nya?

>Apakah jadian itu bisa dianggap serius?

>Apakah pacaran kita salah satu cara menuju serius?

>Apakah Saling punya rasa masuk kategori serius?

Aku akan selalu bersamamu sampai ke jenjang yang lebih serius.

>Kebersamaan yang seperti apa yg masuk nominasi serius?

>Jenjang yang lebih serius? Berarti Rasa kita selama ini bukan termasuk serius dong?

>Berarti hubungan kita selama ini nggak serius dong?

>Berarti kita jadian, pacaran, saling merayu, saling Ngasih kabar, sering ketemuan, pegangan tangan, duduk bareng, itu semuanya belum masuk jenjang serius dong?

>Lantas, jenjang serius seperti apa yg kamu maksud?

>Ketemuan antar kedua orang tua? Lamaran? Tukeran Cincin? Nikah? Akad? Duduk berdua di pelaminan?

>Itukah serius yang kamu maksud?

*Jika memang seperti itu, awal pertemuan kita berdua hanyalah main-main semata.

*Jika memang seperti itu, perasaan kita berdua hanyalah sebuah kesia-siaan yg tak berarti.

*Jika memang seperti itu, Kehidupan kita berdua tak lain hanya sebatas guyonan dan gurauan semata.

Dari situ kita bisa tau kata "Semua" di konteks tersebut lumayan susah untuk diterjemahkan dengan arti yang cocok.

*Serius bukan berarti Dia yang berani Nembak, jadian kemudian pacaran.

>Faktanya msh banyak yg Gonta ganti pasangan, itukah yang dinamakan serius?

*Serius bukan berarti Dia yang sudah jadian dan hubungannya langgeng tanpa pernah melirik ke yang lain.

>Keseriusan nya masih dipertanyakan, karena fitrah manusia pasti akan tertarik ketika melihat sesuatu yang menarik.

*Serius bukan berarti Dia yang mempertahankan hubungan pacarannya sampai ke pernikahan.

>Dia keliru besar ketika berprinsip seperti itu, karena itu berarti hubungannya sebelum pernikahan itu tidak disebut jenjang yang serius sama sekali.

*Serius juga bukan berarti Dia yang berani melamar langsung dengan mendatangi kedua orangtuanya.

>Yang seperti ini mungkin yang lbh sering diacungi jempol oleh orang dan mendapatkan label kata serius karena keberaniannya, Tapi ketika langkah itu tidak diperhitungkan matang-matang dan langsung ambil keputusan, apakah Dia serius dengan keputusannya? Apakah Dia serius dengan Resiko yg akan dihadapinya?

Entahlah, Kita tidak tau.

Mungkin kita bisa coba otak-atik makna kata serius dengan kata Khusyu' dan Setia.

*Khusyu' dan Setia*

Kata Khusyu' identik dan sangat familiar dengan Hal yang positif, bermakna penuh penyerahan dan kebulatan Hati.

Maksudnya adalah sikap tenang dengan penuh penyerahan, kepasrahan, terhadap sesuatu yang positif guna mendapatkan hal yang positif pula. 

 Serius bisa diartikan Khusyu' karena dalam hal ini kita Dapat mengendalikan sesuatu dengan khidmat dan penuh ketenangan tentunya di jalur yang positif dan untuk mendapatkan hal yang positif pula. (Mengendalikan Hati dan perasaan di jalur yang benar dengan ketentuan yang sudah dipersiapkan dan sudah difikirkan sebelumnya) atau Siap dengan segala konsekwensinya.

Kemudian kata Setia,

Setia Bermakna Berpegang teguh (pada janji, pendirian, dsb.) Atau bisa juga diartikan Patuh.

Sumpah Setiaku untuk Negeriku;

Meskipun tugasnya Berat, Dia tetap setia melaksanakannya;

Maksudnya adalah Suatu sikap teguh pendirian, kokoh, konsisten dalam suatu hal atau perkara, yang mana dari situ kita bisa tau betul apa seluk beluk hal tersebut dan apa konsekuensi yang nantinya akan dihadapi. Dan sekali lagi kata setia berada di jalur Positif.

Serius bisa diartikan Setia karena dalam hal ini kita dapat setia berpegang teguh menjaga Hati dari hal-hal yang Sepele yang mengantarkan kita kepada hal yang negatif. Kemudian Patuh dan Taat terhadap pengendalian diri dari hawa, selera dll (negatif).

Maka, ketika khusyu' & Setia selalu ada dalam diri kita, Bisa jadi kita termasuk golongan orang-orang yang serius dalam Hal Hati dan perasaan.

#kiranya_itu_Saja

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun