Mohon tunggu...
Ahmad Zahrani Pradipthawan
Ahmad Zahrani Pradipthawan Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa IPB University, Departemen Biologi

Selanjutnya

Tutup

Indonesia Sehat

Cegah Stunting! Mahasiswa KKN-T IPB Adakan Penyuluhan kepada Ibu Hamil di Desa Kendayakan, Indramayu

15 Juli 2023   19:40 Diperbarui: 15 Juli 2023   19:50 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Inovasi (KKN-T Inovasi) dari Institut Pertanian Bogor (IPB) University telah berhasil menjadi bagian dalam upaya pencegahan stunting dengan menyelenggarakan penyuluhan kesehatan untuk ibu hamil di Desa Kendayakan, Kabupaten Indramayu. Langkah ini merupakan bagian dari komitmen mereka dalam memerangi stunting dan meningkatkan kualitas kehidupan anak-anak Indonesia. Kegiatan ini mendapatkan dukungan dari Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan berkolaborasi dengan lima Posyandu di Desa Kendayakan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Kegiatan penyuluhan dilakukan pada Hari Rabu, 12 Juli 2023 dengan sasaran ibu hamil di Desa Kendayakan, mengusung tema “Optimalisasi 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) sebagai Upaya Pencegahan Stunting”, mengundang Ibu Alfiasari, M.Si. sebagai narasumber dari Departemen Ilmu Keluarga dan Konsumen (IKK) IPB University. Selain itu, kegiatan ini juga melibatkan Kader PKK, petugas Puskesmas Kecamatan Terisi, dan perangkat desa.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Stunting merupakan masalah serius yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Menurut BKKBN, stunting adalah kekurangan gizi pada bayi di 1000 HPK yang berlangsung lama dan menyebabkan terhambatnya perkembangan otak dan tumbuh kembang anak. Kabupaten Indramayu di Jawa Barat merupakan salah satu daerah yang menghadapi tantangan tinggi dalam mengatasi stunting. Dalam upaya untuk mengurangi angka stunting di wilayah tersebut, pencegahan stunting perlu dilakukan sejak dini dengan fokus pada periode kritis 1000 HPK, yaitu masa sejak anak dalam kandungan (270 hari) hingga seorang anak berusia dua tahun (730 hari). 1000 HPK merupakan periode emas pada anak karena otak sedang berkembang dengan sangat pesat yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna. Apabila pada masa ini seorang anak mengalami kurang gizi, stimulasi, dan kasih sayang, maka kehidupan pada masa selanjutnya akan terganggu dan sulit untuk  diperbaiki.

Kegiatan penyuluhan stunting ini telah mendapatkan respons positif dari masyarakat Desa Kendayakan. Para ibu hamil merasa terbantu dengan pengetahuan dan informasi yang diberikan oleh mahasiswa KKN-T Inovasi. Mereka berharap program ini dapat berkelanjutan dan dapat melibatkan lebih banyak ibu hamil di wilayah tersebut.

Dalam upaya mendukung program Mahasiswa Penting (Mahasiswa Peduli Stunting) BKKBN, penyuluhan 1000 HPK ini diharapkan dapat menjadi salah satu upaya pencegahan stunting di Desa Kendayakan untuk menekan angka stunting di Indonesia. Selain itu, penyuluhan ini diharapkan juga mampu dilakukan secara berkelanjutan dan konsisten agar output dari kegiatan ini dapat maksimal.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi

Penulis: Ahmad Zahrani Pradipthawan; Siti Mutia Zahrani; Oktarian Lisdi Prasetya, Dewi Eka Nawang Wulan; Dian Choirun Nisa; Alifah Nur Izzati; Muhammad Rifqi Shafari; Yunita Lailatul Faizah

Dosen Pembimbing Lapang: Idung Risdiyanto, S.Si., M.Sc.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Indonesia Sehat Selengkapnya
Lihat Indonesia Sehat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun