Mohon tunggu...
Ahmad Yusup
Ahmad Yusup Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Olahraga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mahasiswa UBP Karawang Melakukan Gelar "PEKASI" UMKM di Desa Lemah Subur, Tempuran

12 Juli 2022   09:45 Diperbarui: 12 Juli 2022   09:46 378
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas Buana Perjuangan (UBP) Karawang mengadakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan tema  “Inovasi dan Digitalisasi UMKM Menuju Masyarakat Mandiri” pelaksanaan kegiatan ini dilakukan secara hybrid. Adapun sasaran kegiatan KKN tahun 2022 ini dari 84 desa yang tersebar di 16 kecamatan wilayah kabupaten Karawang.kamis 7/7/2022

Salah satu desa yang menjadi lokasi KKN adalah desa Lemahsubur kecamatan Tempuran yang dilaksanakan oleh 20 mahasiswa dari berbagai program studi, dimana Teman-Teman KKN melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan beberapa program kerja yang telah ditentukan.

Berdasarkan informasi dari kepala desa, terdapat beberapa UMKM di desa Lemahsubur, diantaranya UMKM kue kering & kue basah, juga UMKM Konveksi baju sekolah, tas, dan jaket. Mahasiswa melakukan survey dan wawancara pada pelaku UMKM guna mendapatkan informasi mengenai UMKM tersebut.

Menurut,Ibu Diah Nurjanah salah satu pemilik UMKM di Desa Lemahsubur, yang sudah menekuni usahanya selama 13 tahun dengan memproduksi kue kering & basah.Beliau menjalankan usahanya ini tergabung bersama kelompok PEKKA (Pemberdayaan Perempuan Kepala Keluarga).Banyak kendala yang dirasakan saat pandemi terjadi terutama dalam hal pemasarannya baik dalam UMKM kue maupun konveksi.
 
“Kalau produknya dipasarkan online saya tidak tahu bagaimana caranya”.Kata Diah Nurjanah

Menurut, Ibu Diah Nurjanah ini memproduksi kue nya ketika ada yang ingin memesan saja untuk acara seperti tahlilan dll.

“Minimnya pengetahuan tentang pemasaran merupakan kendala yang begitu dirasakan. Omset menurun, orderan berkurang, tetapi pengeluaran untuk kebutuhan sehari –hari terus berlangsung”.Ucap Diah Nurjanah

Menurut Hanafi selaku pemilik UMKM ke - 2 yang memproduksi koveksi baju sekolah berpendapat bahwa

 "Pada saat pandemi Covid-19 masih berlangsung saya mengalami penurunan produksi, dan sekarang saya hanya melakukan promosi melalui facebook dan dari mulut ke mulut. Saya pun sebenarnya mau saja produk saya dipromosikan melalui shopee ataupun media sosial lainnya, akan tetapi dengan waktu yang singkat dan SDM yang terbatas akan kesulitan untuk membuat banyak barang yang harus selesai tepat waktu".Ucap hanafi

Untuk urusan membuat banyak barang dalam waktu singkat, mungkin bisa dilakukan dengan sistem PO terlebih dahulu kang. Setelah itu dapat ditentukan berapa lama estimasi dari waktu awal PO sampai dengan barang jadi.

Tira Habibah Selaku Mahasiswa KKN Menyampaikan solusi, kepada pelaku UMKM di Desa Lemahsubur berupa Pelatihan Edukasi dan Sosialiasi (PEKASI). “Hari ini, bisnis online menjadi solusi utama dalam memasarkan sebuah produk.Oleh karena itu para pelaku UMKM sudah seharusnya memanfaatkan media digital yang ada seperti Facebook, Instagram, Online Shop untuk mempromosikan produknya”.Kata Tira Habibah

Para pelaku UMKM akan diberikan penyuluhan tentang cara memasarkan secara online di media sosial mulai dari cara mendaftarkannya, tata cara mempromosikannya serta penyuluhan tentang cara pengemasan yang menarik dengan harapan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai inovasi dan digitalisasi serta meningkatkan pasar promosi UMKM di desa Lemahsubur.Ujarnya

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun