Mohon tunggu...
Ahmad Yusuf Haryanto
Ahmad Yusuf Haryanto Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hallo Readers! Salam Waras! Mahasiswa yang waras harus gemar berdiskusi. Ayo berdiskusi! Kutunggu komentar-komentar kalian! Salam Waras!

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Opini: Kesenian Ebeg Purbalingga di Era Setelah Pandemi Covid-19 dan Modernisasi

29 Maret 2023   10:35 Diperbarui: 29 Maret 2023   10:39 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ebeg adalah salah satu seni tari tradisional yang berasal dari Jawa Tengah, tepatnya dari daerah Purbalingga. Seni tari ini biasanya dipertunjukkan dalam acara-acara adat, seperti pernikahan, khitanan, dan lain sebagainya. Namun, seiring dengan perkembangan zaman, seni tari ebeg harus berjuang untuk tetap bertahan dan berkembang. Terlebih lagi, pandemi COVID-19 yang belum lama ini melanda dunia, memberikan dampak besar terhadap perkembangan budaya ebeg di Purbalingga.

Saya sangat setuju dengan upaya pemerintah dan masyarakat setempat dalam memperjuangkan pengembangan budaya ebeg di Purbalingga. Dalam era modern seperti sekarang, keberadaan seni tari tradisional semakin terpinggirkan. Hal ini terjadi karena banyaknya pengaruh dari luar, seperti musik dan tari barat yang semakin banyak dipopulerkan. Kebanyakan masyarakat modern lebih memilih mengikuti tren yang sedang populer dibandingkan memperhatikan budaya tradisional yang ada di sekitarnya. Namun, seni tari ebeg merupakan bagian dari identitas budaya daerah yang perlu dilestarikan.

Pembatasan sosial yang diberlakukan selama pandemi COVID-19 memberikan dampak yang signifikan terhadap kegiatan seni tari ebeg di Purbalingga. Banyak pertunjukan dan latihan yang harus dihentikan sementara waktu demi menjaga kesehatan dan keselamatan masyarakat. Namun, di tengah kesulitan tersebut, banyak inovasi dan upaya yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat untuk terus mengembangkan budaya ebeg. Salah satunya adalah dengan melakukan pertunjukan secara virtual atau online. Hal ini membuka peluang bagi seni tari ebeg untuk dikenal oleh masyarakat luas, bahkan di luar Purbalingga.

Dalam konteks pengembangan budaya ebeg Purbalingga setelah pandemi, sejumlah upaya telah dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat setempat. Dalam rangka mempromosikan seni tari ebeg Purbalingga, pada tahun 2021 lalu, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga mengadakan "Purbalingga Culture & Art Festival 2021" yang disiarkan secara virtual di YouTube. Acara ini dihadiri oleh sejumlah seniman dan budayawan dari berbagai daerah, termasuk seniman dan budayawan ebeg Purbalingga. Melalui acara ini, seni tari ebeg Purbalingga dapat terus diperkenalkan kepada masyarakat di tengah pandemi.

Selain itu, pada tahun 2021 juga dilaksanakan program "Workshop Kesenian Ebeg Purbalingga" yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga. Program ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan seniman dan budayawan dalam bidang seni tari ebeg, sehingga dapat menghasilkan karya seni yang lebih berkualitas dan memperkaya budaya ebeg Purbalingga.

Dalam upaya pelestarian budaya ebeg Purbalingga, pada tahun 2022 Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Purbalingga juga merencanakan pembangunan "Sanggar Ebeg Purbalingga" yang akan berfungsi sebagai tempat latihan dan pengembangan karya seni tari ebeg. Sanggar ini akan dibangun di lokasi yang strategis dan mudah dijangkau oleh masyarakat, sehingga dapat menjadi pusat pengembangan seni tari ebeg Purbalingga yang berkualitas.

Namun, upaya tersebut tidaklah cukup. Diperlukan upaya nyata dari semua pihak untuk terus memperjuangkan pengembangan budaya ebeg. Pemerintah harus memberikan dukungan yang lebih dalam hal pembiayaan dan penyediaan tempat untuk latihan dan pertunjukan. Selain itu, masyarakat setempat juga harus berperan aktif dalam melestarikan budaya ebeg. Kegiatan-kegiatan seperti workshop dan pelatihan seni tari ebeg perlu diadakan secara rutin, sehingga seni tari ebeg dapat terus berkembang dan generasi muda dapat mempelajarinya dengan baik.

Saya juga percaya bahwa pengembangan budaya ebeg tidak hanya bergantung pada pemerintah dan masyarakat setempat, tetapi juga bergantung pada generasi muda. Generasi muda memiliki peran yang sangat penting dalam melestarikan dan mengembangkan budaya ebeg. Mereka adalah harapan bagi kelangsungan budaya ebeg di masa depan. Oleh karena itu, peran orangtua dan guru sangatlah penting dalam mengenalkan dan memotivasi anak-anak untuk mempelajari seni tari ebeg.

Sebagai kesimpulan, pengembangan budaya ebeg di Purbalingga memang masih banyak menjadi perjuangan, terlebih lagi di era modern dan setelah pandemi COVID-19. Namun, dengan adanya upaya dan dukungan dari semua pihak, saya yakin bahwa budaya ebeg akan terus berkembang dan tetap menjadi bagian dari identitas budaya daerah.

Sumber:

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun