Mohon tunggu...
Ahmad Yudi S
Ahmad Yudi S Mohon Tunggu... Freelancer - #Ngopi-isme

Aku Melamun Maka Aku Ada

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

[Cerpen] Semangkuk Kisah Mie Ayam

5 Februari 2018   22:17 Diperbarui: 6 Februari 2018   07:51 2210
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mbok menjaga dan mengurus seorang diri usaha mie ayam peninggalan suaminya. Tangan tuanya meliuk indah di atas sebuah mangkuk, memasukkan sayuran, bumbu racikan, mie, dan potongan daging ayam bersama tulang-tulangnya. Membayar rasa lapar pembelinya dengan menyuguhkan semangkuk mie ayam hasil racikannya. Meski terkadang mie ayam yang mbok jajalkan tidak selalu habis terjual, sisa dari dagangannya sama si Mbok selalu diberikan kepada pengemis jalanan. Melalui sedekahnya, berharap mendapat keberkahan dari Yang Maha Kuasa.

*****

Jam tiga sore, Mia baru pulang kuliah. Mia langsung berjalan menemui si Mbok dikedainya.

"Mia pulang",

"Eh sudah pulang gadis Mbok, sini duduk dulu. Mbok siapkan Mie Ayam spesial buat gadis kesayangan Mbok. Dimakan dulu mie ayamnya ya, baru kita pulang kerumah", ucap Mbok menyambut kepulangan Mia dari kampus.

Mia tak menjawab sepatah katapun kepada Mbok. Pandangannya hanya tertuju kepada gadget yang dia genggam.

"Mie Ayam Spesial sudah siap! Yuk dihabisin Mia",

"Iya Mbok, sudah terlalu sering Mbok ngucapin kata itu. Mia habisin kok!".

Mia langsung menyantap Mie Ayam buatan si Mbok tanpa pamrih. Mbok tersenyum kepada anaknya yang kini telah tumbuh dewasa. Apapun yang terjadi sama Mbok, Mbok terima apa adanya demi kebahagiaan Mia. 

Sebenarnya Mia menyukai mie ayam buatan Mbok, tapi tidak pernah terucap kata indahnya kepada si Mbok tentang mie ayamnya. Bagai fans dibelakang panggung yang diam-diam suka dengan karya artis yang tampil memukau di depan panggung.

Setelah Mia selesai menyantap Mie ayamnya, Mbok langsung membereskan dagangannya dan bersama Mia pulang kerumah. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun