Ayo, siapa sekarang yang masih Maba?
Menjadi mahasiswa adalah suatu kebanggaan tersendiri karena dianggap berhasil menempuh S3 (SD, SMP, SMA).
Kata "Mahasiswa" sendiri berasal dari dua kata, Maha dan Siswa. Maha sendiri bermakna 'Amat' dan 'Sangat', sedangkan Siswa artinya pelajar. Jadi, Mahasiswa adalah seseorang yang amat terpelajar atau sangat terpelajar.
Status kemahasiswaan ini jangan sampai disia-siakan yang justru harus dimanfaatkan sesuai dengan fungsi dan kegiatannya.
Konsekuensinya bila telah menyandang status Mahasiswa, penggunanya harus mentaati aturan main yang ada dan harus move on dari zaman SMA.
Beberapa Maba (mahasiswa baru) kadangkala pernah merasa jenuh bahkan gaje (gak jelas) akibat pertama kali berkecimpung dengan suasana perkuliahan.
Alasan yang dominan menjadi penyebab utama timbulnya rasa jenuh dan gaje tersebut yang adalah ceunah (katanya), "Baru juga jadi Maba, tugas udah pada ngantri di depan. Pengen balik ke SMA ajalah", ucap si fulan.
Dari pernyataan yang endemik ini, berbagai kisah lainnya pun timbul di kalangan maba. Ok, kita ambil manfaat, kelebihan, segi positif, dkk dari tugas yang “Menumpuk” ini.
Maksud dari tugas yang menumpuk buat kaum maba ialah agar mereka pada saat ditugaskan terjun langsung ke masyarakat, mereka bisa dan terbiasa dengan tugas yang numpuk dari masyarakat.
Manfaat, Kelebihan, Segi Positif, dkk tentang tugas yang menumpuk :
1. Mahasiswa akan terlatih dan terbiasa dengan tugas numpuk.
2. Membiasakan pada saat turun tugas langsung dikerjakan tanpa di tunda-tunda. (kebayangkan kalau tugas di tunda-tunda nanti numpuknya seperti apa, bisa-bisa keteteran mengerjakan tugas yang menggunung).
3. Terbiasa bila ada masyarakat banyak yang membutuhkan bantuan secara bersamaan, jadi pertolongan yang tanggap dan cepat terhadap situasi di masyarakat.
4. Bila telah bekerja, akan lebih semangat saat banyak tugas numpuk, karena tugas adalah job yang harus segera diselesaikan. Time is Money.
5. Sesuai dengan kemampuan di era "Kids Zaman Now", karena si KZN ini bisa melakukan segala hal dalam waktu yang bersamaan.
6. Tidak mengeluh saat turun tugas, sudah menjadi kebiasaan dan senang melakukannya untuk kebaikan pribadi maupun bersama.
7. Apalagi bagi mereka yang banyak mengikuti Organisasi dan UKM, ada tantangan tersendiri yang menarik dan harus segera di usut tuntas.
8. Melatih dan menjaga kedisiplinan waktu dan tanggung jawab mahasiswa dalam penugasan.
9. Membuat otak tetap bekerja secara optimal kinerjanya dan menjauhi otak dari penyakit telmi (telat mikir).
10. Memupuk rasa percaya diri mahasiswa.
11. Untuk merangsang pikiran dan mengasah kemampuan belajar ke arah lebih baik.
12. Mendapatkan nilai tambahan
13. Membantu memperbaiki nilai ujian yang anjlok.
14. Mengisi waktu kosong
15. .....................(lanjutkan di isi sendiri)
Itulah beberapa manfaat, kelebihan, dan segi positif yang bisa diambil dari hikmah kisah “Maba” di balik tugasnya yang menumpuk.
Bila Anda belum menginjak status mahasiswa, jangan pernah mengeluh bila banyak tugas yang mengantri di depan. Belum menjadi mahasiswa udah mengeluh karena tugas numpuk, Bagaimana bila sudah menjadi 'Maha'siswa kelak?
Jadikanlah tugas yang 'Menumpuk' itu sebagai project yang menarik sehingga tertantang untuk segera diselesaikan.
Kembali lagi kepada prinsip "Time is Money" (Waktu adalah Uang). Semakin di nanti-nanti, di tunggu-tunggu, di entar-entar, waktu dan uang yang ada akan terbuang sia-sia. Jadi, manfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya.
Buatlah waktu yang se-produktif mungkin dengan kegiatan-kegiatan yang bermanfaat, salah satunya diisi dengan mengerjakan tugas.
"Lebih cepat, lebih Baik"
Salam Inspirasi,
Ahmad Yudi S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H