Apakah kamu sadar akan 'Siapa' yang membuatmu berjaya selama ini?
Apakah kamu sadar akan 'Siapa' yang memberimu ilmu saat menempuh pendidikan?
Apakah kamu sadar akan 'Siapa' yang menjadi tumpuan dikala senang dan sedih saat di kampus?
Tak lain dan tak bukan adalah Guru.
Sosok yang tidak hanya menjadi seorang pengajar dan menjadi orang tua saat di sekolah, tetapi juga adalah sosok panutan bagi muridnya. Oleh karenanya, gelar "Pahlawan Tanpa Tanda Jasa" tersemat kepada semua sosok pejuang pendidikan yang mengabdikan dirinya untuk kecerdasan generasi bangsa.
Seperti yang dikatakan Bapak Pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara mengatakan :
"Ing ngarso sung tulodho, Ing madya mangun karso, Tut wuri handayani"
"Yang di belakang memberikan dorongan/dukumgan, Yang di tengah mengembangkan/produktif, Yang di depan menjadi panutan/memimpin".
Jadi, semua guru adalah pemimpin dan panutan bagi muridnya ke arah jalan yang benar, yaitu masa depan.Â
Membentuk Panitia Penyelidik Pengajaran untuk menyediakan struktur, bahan pengajaran, dan rencana belajar di Indonesia. Kurikulum ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran bernegara dan bermasyarakat, meningkatkan pendidikan jasmani, dan pendidikan watak. Dari upaya tersebut, disusunlah kurikulum SR 1947 yang terdiri dari 15 mata pelajaran.
Kurikulum saat ini menentukan sistem pendidikan di Indonesia, tentunya sebagai tolak ukur kualitas pendidikan di berbagai jenjang. Oleh karenanya para pengajar harus pandai-pandai menyiasati tugas ekstra ini agar mekanisme pembelajaran dapat mencapai target yang diharapkan.
Berbagai pengorbanan dan cara para pejuang pendidikan agar ilmu pengetahuan dapat tersalurkan kepada seluruh generasi bangsa. Bukan tanpa sebab, para pengajar dari pelosok negeri pun harus sampai bertaruh nyawa agar bisa mengajar ke sekolah yang dituju meskipun medan yang tidak memungkinkan dan jarak yang relatif jauh demi mengajar anak-anak negeri.
Salah satu kisah para pejuang pendidikan Indonesia adalah pengabdian para pengajar muda dari tim Indonesia Mengajar. Indonesia Mengajar merupakan tempat para pengajar-pengajar muda yang telah wisuda pendidikan untuk mengabdikan dirinya di seluruh pelosok nusantara untuk mengetahui situasi pendidikan di pelosok negeri. Pendiri Indonesia Mengajar sendiri oleh Anies Baswedan yang sekarang menjadi Gubernur DKI Jakarta.
Banyak pengalaman yang didapat para pengajar muda dari daerah penempatan masing-masing. Terpenting adalah berhasil terselesaikannya tugas dan misi pengajar muda di Indonesia Mengajar. Menjamin mutu dan kualitas kurikulum di pelosok nusantara sebagai sistem pendidikan yang setara di berbagai daerah di indonesia.
Seperti halnya saat saya mengajar rekan dan adik PMR SMAN 6 Tasikmalaya. Tugas saya disini adalah menyalurkan pengetahuan dan kemampuan yang saya miliki kepada rekan dan adik kelas supaya mereka pun bisa demikian yang selanjutnya mereka sebagai calon penerus yang akan kembali eksis dalam dunia pendidikan menyalurkan keterampilan yang dimilikinya kepada adik-adik kelasnya kelak.
Tumbuh Bersama, Belajar Bersama, Sukses Bersama.
Selamat Hari Guru Nasional.
  Jabat Erat,Â
Ahmad Yudi S
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H