Yang namanya membangun itu pasti dimulai dari bawah. Apa ada yang membangun rumah masang atapnya dulu baru pondasinya?
Sama juga seperti membangun negeri ini.
Banyak orang dan pihak golongan yang berharap atas terpilihnya pemimpin baru maka akan bisa membangun negeri ini lebih maju.
Hal ini sama seperti peribahasa, gajah di pelupuk mata tak nampak, semut di seberang lautan terlihat jelas.
Mereka tidak sadar dengan teknis sistem membangun itu seperti apa.
Baiklah, kita buat perumpamaan saja.
Negeri ini kita ibaratkan sebuah rumah atau bangunan.
Masyarakatnya kita ibaratkan sebagai yang punya rumah.
Pemimpinnya kita ibaratkan sebagai Mandornya.
Lalu tukangnya siapa?
Ya para pembantu pemimpin tersebut yang seharusnya jadi tukang.
Dan, tukang kan pasti perlu kuli?
Bisa kalian tebak sendiri, kulinya ya yang ada di kantor-kantor daerah provinsi, kabupaten/kota, kecamatan dan terutama di desa-desa.