Mohon tunggu...
Ahmad Wazier
Ahmad Wazier Mohon Tunggu... Dosen -

Manusia awam yang \r\npenuh dengan keterbatasan dan kebodohan. \r\n\r\nSaat ini berstatus sebagai Dosen dan Mahasiswa Program Doktor (S3) di University of Tasmania-Australia.\r\n\r\nMantan pengurus DPD IMM DIY ini menyelesaikan Pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Gadjah Mada.\r\nPengalaman organisasi: Sekretaris Pusat Pengembangan Bahasa (dua periode), Wakil sekretaris MTDK PWM DIY dan Sekjen KAMADA, Ketua Umum KORKOM IMM, Waka 1 IMM PSH,. Jabatan terakhir sebagai Kepala Pusat Pengembangan Bahasa (2 Periode).\r\n\r\nAktivis alumnus Pondok Pesantren Ar-Ruhamaa’ ini mempunyai minat bidang kebijakan politik Amerika Serikat, ideologi dan agama.\r\n\r\nAktif di beberapa perkumpulan dan juga latihan menjadi pembicara dalam diskusi, training, seminar atau konferensi. bisa di hub di: Twitter: @WazierW wazier1279@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Tips-tips Agar Diterima Kuliah di Luar Negeri

27 November 2015   05:36 Diperbarui: 27 November 2015   08:24 865
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Tips Diterima  Kuliah di Luar Negeri.

 Sebelumnya saya ucapkan terimakasih atas kiriman emailnya.  Semoga jawaban yang saya tuliskan di bawah ini bisa sedikit menginspirasi anda untu segera mendapatkan kampus di luar negeri. Mohon maaf juga jika jawaban yang saya berikan sangat lama, karena saya menulis atau menjawab email hanya saat-saat tertentu saja.

Nita adalah orang yang kesekian kalinya yang memberikan respon terhadap tulisan saya di kompasiana. Sebenarnya banyak yang memberikan respon tentang tulisan saya di kompasiana yang berjudul ‘Orang bodoh Kuliah di Australia’, namun karena sebagian besar sudah saya jawab langsung di halaman kompasiana. Di samping itu, umumnya pertanyaan mereka juga hampir sama, sehingga saya anggap tidak perlu menuliskan secara khusus.

Saya merasa perlu menjawab dan menuliskan jawaban email ini secara panjang lebar karena kebetulan ada beberapa orang yang menanyakan tentang hal yang sama. Itu sebabnya jawaban yang saya tuliskan sebagai respon atas pertanyaan saudari Nita Lestari saya harapkan bisa memberikan jawaban kepada yang lainnya juga kepada pembaca secara umum.

Saya sangat bersyukur dengan adanya respon-respon dari pembaca tentang tulisan saya di kompasiana. Karena dengan pertanyaan-pertanyaan itu, kebiasaan saya menulis akan tetap terjaga, meskipun saya pun harus tahu diri bahwa tugas utama saya saat ini adalah menyelesaikan disertasi saya. Di sisi lain menanggapi berbagai pertanyaan di medsos adalah bagian dari hiburan sekaligus  motivasi buat saya untuk selalu berjuang di jalur yang saat ini saya tempuh. Mengingat menjadi mahasiswa program Doktor bukanlah hal yang mudah apalagi di negara yang berbeda segala-galanya. Kedisiplinan membagi waktu dan aktivitas adalah kunci keberhasilan kita. Mohon doanya semoga saya bisa menyelesaikan tugas saya tepat waktu. Semoga….!

Langsung pada jawaban pertanyaa....!

Sebenarnya saya tidak memiliki tips khusus dalam mempersiapkan diri kuliah di luar negeri mengingat kemampuan saya yang sangat terbatas. Bahkan pernah saya sampaikan bahwa tujuan utama saya kuliah bukanlah di Australia, tetapi di Malaysia. Alasan utama tentu karena kemampuan Bahasa Inggris saya yang pas-pasan (alia pas bisa hehehe). Jika di level-kan mungkin tingkat Bahasa Inggris saya masih level anak SD, alias elementary. Pasalnya nama-nama hari saja saya tidak hafal jika disuruh menyebutkan dalam Bahasa Inggris. Sebagai contoh saya masih sering bingung membedakan antara hari Selasa dengan hari Kamis  (yang saya hafal hanya Sunday dan Saturday karena weekend hehehe..).

Bagi saya, hal paling penting yang perlu kita ingat adalah meluruskan niat dalam belajar. Bagi saya belajar adalah upaya kita meningkatkan kemampuan kita agar lebih baik. Meningkatkan diri dari ketidaktahuan menjadi tahu dan akhirnya bisa mengaplikasikan pengetahuan dan ilmu yang sudah kita dapatkan.

Jadi menuntut ilmu bukan semata-mata agar bisa bekerja dan mendapat posisi yang mendatangkan uang. Lebih tragis lagi jika kita niat kuliah agar kita dianggap hebat… Hal ini penting karena jika kita salah niat maka kita akan kesulitan dalam banyak hal. Buktinya banyak yang lebih pintar tetapi sering kesulitan dalam mendapatkan kesempatan di berbagai hal. Itulah sebabnya memperbaiki niat dalam belajar adalah hal paling fundamental yang pelu kita lakukan dalam diri kita. 

Setelah memperbaiki masalah niat, hal kedua yang perlu kita tahu adalah persoalan komitmen. Komitmen untuk terus belajar dan belajar adalah hal penting. Belajar menulis adalah langkah awal yang harus kita mulai sejak dini. Hal ini dikarenakan perkuliahan di luar negeri (khususnya di negara common wealth termasuk Australia) sangat menekankan kemandirian mahasiswanya. Kemandirian itu dilihat dari banyaknya tugas-tugas menulis khsususnya mahasiswa research. Kemampuan menulis adalah kemampuan komunikasi utama dalam menempuh pendidikan di jenjang yang lebih tinggi. Meskipun kemampuan berbicara juga penting, tetapi penilaian perkuliahan khsusnya mereka yang  mengambil program research adalah kemampuan menulis.

Ketiga, hal yang nampaknya sepele tetapi sebenarnya sering membuat orang gagal kuliah di luar negeri adalah karena kesulitan mendapatkan supervisor. Kesulitan mendapatkan supervisor ini sebenarnya sangat dipengaruhi oleh cara komunikasi kita dalam email (sekali lagi dalam bentu tulisan). Umumnya kita yang muda-muda menggunakan email sekedar sebagai hiburan sehingga kita sering menggunakan email bukan dengan nama sebenarnya. Atau kita juga tidak terbiasa menggunakan bahwa yang bagus dalam menuliskan sesuatu di email, sehingga banyak professor yang potensial tetapi tidak tertarik menjadi supervisor kita karena menyadari cara komunikasi kita dengan calon supervisor kurang memuaskan mereka. Dengan kata lain ada yang salah dengan cara kita berkomunikasi dengan calon supervisor. Jika ini terjadi anda pasti akan kesulitan mendapatkan lOA (Letter of Acceptance) dari universitas yang ada tuju, karena universitas akan menerima anda sebagai mahasiswa jika anda sudah mendapatkan persetujuan dari calon supervisor yang anda pilih.

Keempat, jika kendala anda adalah Bahasa Inggris maka hal yang perlu anda siapkan adalah mempraktekan Bahasa Inggris sesering mungkin. Anda harus banyak latihan agar kemampuan Bahasa Inggris anda meningkat, khususnya dalam Bahasa tulisan. Bahasa Inggris adalah skill (ketrampilan) itu sebabnya sering praktek adalah solusinya. Cara meningkatkan Bahasa Inggris bisa anda lakukan dengan banyak cara, diantaranya dengan mengerjakan banyak latihan soal (jika anda ingin meningkatkan kemampuan structure, reading atau writing), tetapi jika anda ingin meningkatkan kemampuan listening anda yang bisa dilakukan adalah mendengarkan sesering mungkin percakapan bahasa Inggris. Kemampuan mendengarkan ini lebih mudah diasah dengan melihat di Youtube atau mendengarkan rekaman percakapan. Jika anda konsisten, tentunya tidak lebih dari satu semester anda pasti bisa meningkatkan Bahasa Inggris anda dengan baik.

Kelima, hal lain yang perlu anda perhatikan saat ingin mendapatkan persetujuan supervisor adalah anda harus bisa mengambil hati calon supervisor. Banyak cara yang bisa anda lakukan. Hal yang paling mudah adalah dengan cara membaca semua karya supervisor yang bisa anda akses dan anda gunakan karya mereka sebagai rujukan. Dengan demikian calon supervisor akan lebih mudah mempertimbangkan bahwa dia akan memiliki interest atau concern yang sama dengan anda. Jika hal ini sudah terjadi komunikasi akan lebih mudah. Anda pun akan lebih nyambung dengan calon supervisor Karena apa yang menjadi pembicaraan merupakan tema yang menarik bagi mereka.

Keenam, anda harus sudah memiliki beberapa publikasi ilmiah jika anda adalah calon mahasiswa research, khsususnya jika anda adalah calon mahasiswa PhD. Publikasi yang sudah pernah kita terbitkan baik local ataupun internasional akan sangat penting sebagai pertimbangan bagi calon supervisor menilai kemampuan anda. Publikasi yang anda terbitkan upayakan yang sesuai atau berkaitan dengan jurusan yang anda inginkan. Hal ini juga akan memudahkan bagi anda mengembangkan proposal yang akan anda ajukan kepada calon supervisor. Calon supervisor umumnya akan meminta anda mengirimkan tema apa yang akan menjadi proyek anda dalam studi Master research /PhD anda.

Ketuju, siapkan proposal sebaik mungkin. Proposal adalah syarat utama bagi seorang mahasiswa PhD (research student). Jika anda ingin mendaftar sebagai mahasiswa PhD syarat pertama yang akan ditanyakan oleh seorang professor adalah proposal anda. Itu sebabnya anda harus mempersiapkan proposal yang manarik dan tentu uptudate untuk diteliti. Jika anda tidak  memiliki proposal yang jelas akan sangat sulit anda mendaptkan calon supervisor ataupun LOA dari universitas yang anda tuju. Itu sebabnya jangan coba-coba mengontak supervisor kalau belum punya consep proposal yang jelas karena hasilnya anda akan sia-sia.

Kedelapan, pastikan universitas yang anda tuju memiliki jurusan yang anda inginkan. Mengingat ada ribuan universitas di suatu Negara, tentu tidak mudah menentukan universitas mana yang ingin anda tuju. Anda akan lebih mudah mengetahui tentang jurusan yang sesuai dengan anda jika anda meilihat di biografi beberapa professor di bidang anda. Atau anda juga bisa mengetahuinya dari jurnal-jurnal atau buku yang ditulis oleh para professor di bidang anda. Dari situlah anda bisa mencarai tahu darimana asal universitas mereka. Dengan demikian anda dengan  mudah menentukan bahwa univeristas itu memiliki jurusan yang anda inginkan.

Setelah merasa siap dengan berbagai persyaratan dalam mendaftarkan kuliah di luar negeri, anda juga mempelajari jurusan yang anda inginkan di setiap universitas. Pada umumnya meskipun universitas memiliki jurusan yang anda inginkan, tetapi mereka memiliki concern atau focus sendiri-sendiri. Seperti contoh jika research anda tentang Indonesia, maka akan ada universitas yang concern di politik, budaya atau humanities. Dengan demikian anda harus mengetahui mana yang paling sesuai dengan research anda. Dengan demikian anda akan lebih mudah membidik dan meyakinkan bahwa anda memang layak menjadai mahahasiswa PhD mereka.

Oya, hal yang perlu diingat recruitmen calon mahasiswa di negera-negara maju sangat ketat sehingga anda perlu mempersiapkan segala-galanya dengan matang. Karena kalau kurang syarat sedikit saja anda akan kesulitan untuk lolos dalam selesi atau minimal anda tidak akan mendapatkan respon apa-apa dari calon kampus anda. Salah satu contoh adalah jika universitas yang adan tuju menginginkan anda nilai IELTS 6.5 dengan persyaratan tidak ada nilai dibawah 6 untuk masing-masih skill. Jika ada satu saja point nilai di bawah 6 maka anda harus segera memperbikinya. Meskipun mungkin ada universitas yang mengambil kebijkan lain, tetapi pengalaman saya dengan masalah nilai ini sangat ketat.

Demikian urian yang saya sampaikan dari jawaban pertanyaan ini. Semoga memberikan manfaat buat anda semua. Sekali lagi ini hanya perspektif dari saya yang sangat awam karena sekarang masih dalam proses menjalainya. Selamat berjuang dan sukses selalu.... Salam...!

Australia, 27 / 11/ 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun