Mohon tunggu...
Ahmad Wazier
Ahmad Wazier Mohon Tunggu... Dosen -

Manusia awam yang \r\npenuh dengan keterbatasan dan kebodohan. \r\n\r\nSaat ini berstatus sebagai Dosen dan Mahasiswa Program Doktor (S3) di University of Tasmania-Australia.\r\n\r\nMantan pengurus DPD IMM DIY ini menyelesaikan Pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Gadjah Mada.\r\nPengalaman organisasi: Sekretaris Pusat Pengembangan Bahasa (dua periode), Wakil sekretaris MTDK PWM DIY dan Sekjen KAMADA, Ketua Umum KORKOM IMM, Waka 1 IMM PSH,. Jabatan terakhir sebagai Kepala Pusat Pengembangan Bahasa (2 Periode).\r\n\r\nAktivis alumnus Pondok Pesantren Ar-Ruhamaa’ ini mempunyai minat bidang kebijakan politik Amerika Serikat, ideologi dan agama.\r\n\r\nAktif di beberapa perkumpulan dan juga latihan menjadi pembicara dalam diskusi, training, seminar atau konferensi. bisa di hub di: Twitter: @WazierW wazier1279@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Israel Bantai Rakyat Palestina; Apa yang harus kita lakukan?

12 Oktober 2012   13:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   22:53 908
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Israel Bantai Rakyat Palestina; Apa yang harus kita lakukan?

Oleh

Wajiran, S.S., M.A.

Semua orang di seluruh dunia pasti tahu bagaimana kekejaman Yahudi, Israel, terhadap rakyat Palestina. Kekejaman kaum Yahudi ini memancing berbagai reaksi masyarakat Internasional, terutama umat Islam. Ada yang sekedar melakukan seruan penentangan, pemboikotan, sampai pada demontrasi di jalanan menentang tindakan diluar batas kemanusiaan kaum Zionis tersebut. Namun sayang sungguh disayang, saat tindakan pemboikotan itu sudah mulai berdampak pada perekonomian Negeri Bingtang Daud tersebut, justru Amerika memberikan bantuan pendanaan secara jor-joran. Penjajah abadi Zionis itupun bisa lepas dari kebangkrutan ekonomi. Lalu apa yang harus kita lakukan sekarang?

Menteri luar negeri, Marty Natalegawa, mempelopori seruan memboikot produk-produk Israel adalah langkah yang tepat. Mengingat bangsa Indonseia adalah bangsa berpenduduk muslim terbesar di dunia, seruan itu harapannya dapat mempengaruhi kebijakan Israel dan Amerika Serikat agar menghentikan serangan dan pembantaiannya terhadap masyarakat Palestina. Seruan yang disampaikan Marty sebagai Kommite Pembebasan Palestina disampaiakan pada sela-sela pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa di New York (Gatra, 10/10/12). New York adalah kota yang menjadi basis komunitas Yahudi terbesar di Amerika Serikat.

Tujuan pemboikotan adalah dimaksudkan agar Israel tidak mendapat keuntungan dari produk-produk yang tersebar di seluruh dunia terutama negara mayoritas muslim. Dengan memboikot produk-produk buatan Israel atau Yahudi maka akan mengurangi pendapatan mereka, pasalnya pendapatan yang dihasilkan dari kegiatan ekspor/perdagangan ke luar negeri Yahudi sangat penting didalam menunjang kegiatan invasi mereka atas Palestina. Kaum Yahudi melakukan penjualan produknya dengan tidak menyebutkan merek atau asal usul buatanya. Padahal, begitu banyak produk-produk Yahudi yang tersebar di penjuru dunia. Seruan pemboikotan produk yahudi ini akan sangat berpengaruh terhadap keuangan negara Israel yang menggunakan dananya untuk melakukan penindasan terhadap Palestina.

Seruan pemboikotan produk Israel dapat mematahkan sumber dana terbesar mereka. Di timur tengah, seruan Dr. Yusuf Qardawi memiliki dampak yang sangat besar. Adanya seruan atau fatwa ulama kharismatik itu menyebabkan banyak perusahaan Israel yang gulung tikar karaena mengalami kebangkrutan. Fatwa yang disampaikan tahun 2000an itu mengharamkan setiap barang yang diproduksi Israel dan Amerika Serikat. Setiap dirham (mata uang arab) akan menjelma menjadi peluru dan akan menjadi senjata pembunuh bagi rakyat palestina. Berkat seruan ini kaum muslim di negara-negera Timur Tengah, Afrika, Asia dan beberapa negara Eropa memboikot produk negara Zionis tersebut. Hasilnya, pada 3 Juli 2003 perdana menteri Ehud Barak mengakui perekonomian Israel tengah berada dalam titik kritis (Gatra, 10/10/12).

Seruan boikot yang diinspirasi Syekh Yusuf Qurdowi pun menyebar ke beberapa negera di penjuru dunia. Negara negera yang saat ini memboikot produk-produk Israel adalah Palestina, Amerika Serikat, Kanada, Inggris, Austalia, Uni Eropa, Afrika Selatan dan Timur Tengah. Meskipun tidak secara serempak dan menyeluruh aksi boikot yang dilakukan negara-negara tersebut, tetapi harus diberi apresiasi atas keberfikahakan mereka atas pelanggaran kemanusiaan yang dilakukan oleh negara Zionis tersebut. Sayangnya, Amerika Serikat selalu melakukan kebijakan bertolak belakang, karena dibelakangnya negara adidaya itu juga penyokong keuangan negara Zionis itu.

Bagaimana dengan Masyarakat kita?

Sampai hari ini, negara kita sebagai negara yang berpenduduk mayoritas muslim, seriun boikot hanya keluar dari organisasi-organisasi kemasyarakatan yang lingkupnya masih kecil. Itu sebabnya masyarakat muslim di negeri kita pun nampaknya masih cuek dan tidak mau tahu dengan apa yang terjadi di Palestina. Kekejaman Israel atas rakyat Palestina dianggapnya sebagai hal yang bukan urusan kita bersama. Bahkan kita melihat pusat-pusat perbelanjaan yang notabene milik orang-orang yahudi masih dipenuhi masyarakat muslim yang ada di negara ini. KFC, MCdonal, humberger, Cocacola, dan produk makanan ala Yahudi masih menjadi favoritmasyarakat muslim di negeri ini.

Sikap para muslim yang seolah tidak mau tahu adanya pembantaian di Palestina (dengan tetap gaya hedonis) dilatarbelakangi mimimnya pemahaman mereka terhadap persoalan ini. Walhasil, mereka tidak memiliki kesadaran bahwa setiap rupiah yang mereka belajakan akan digunakan tentara Zionis untuk membantai saudaranya sendiri di Palestina. Itu sebabnya, harusnya pemerintah sebagai penentu kebijakan mengambil langkah strategis untuk melakukan dukungan kepada Palestina dengan sebuah langkah-langkah kongkrit atas nama kemanusiaan dan umat Islam. Pemerintah perlu memberi label yang jelas setiap produk yang dihasilkan atau produk yang dikeluarkan Israel atau Yahudi pada umumnya. Di samping itu, pemerintah juga secara sistematis dan diplomatis harus memutus segala jalur barang yang datang dari negeri Zionis tersebut.

Tindakan tegas yang dilakukan pemerintah akan menunjukan akan menunjukan keberpihakan kita atas kepentingan umat muslim Palestina dan juga kepentingan kemanusiaan pada umumnya. Pasalnya, tindakan Israel yang membantai masyarakat palestina sudah jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Bukan hanya itu, pemerintah pun harus bersikap tegas atas negara adidaya yang selama ini sering melakukan intervensi (jika tidak bisa disebut intimidasi) terhadap bangsa ini. Karena negara ini sudah banyak mengalami kerugian besar akibat perusahaan tambang dan kebijakan negara tersebut yang lebih banyak merugikan bangsa ini. Wallahua’lam bishawab.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun