Mohon tunggu...
Ahmad Wazier
Ahmad Wazier Mohon Tunggu... Dosen -

Manusia awam yang \r\npenuh dengan keterbatasan dan kebodohan. \r\n\r\nSaat ini berstatus sebagai Dosen dan Mahasiswa Program Doktor (S3) di University of Tasmania-Australia.\r\n\r\nMantan pengurus DPD IMM DIY ini menyelesaikan Pendidikan Pasca Sarjana di Universitas Gadjah Mada.\r\nPengalaman organisasi: Sekretaris Pusat Pengembangan Bahasa (dua periode), Wakil sekretaris MTDK PWM DIY dan Sekjen KAMADA, Ketua Umum KORKOM IMM, Waka 1 IMM PSH,. Jabatan terakhir sebagai Kepala Pusat Pengembangan Bahasa (2 Periode).\r\n\r\nAktivis alumnus Pondok Pesantren Ar-Ruhamaa’ ini mempunyai minat bidang kebijakan politik Amerika Serikat, ideologi dan agama.\r\n\r\nAktif di beberapa perkumpulan dan juga latihan menjadi pembicara dalam diskusi, training, seminar atau konferensi. bisa di hub di: Twitter: @WazierW wazier1279@gmail.com.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kejayaan Islam di Tahun 2025

19 Juli 2012   14:41 Diperbarui: 25 Juni 2015   02:47 3473
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kejayaan Islam di Tahun 2025

Oleh

Wajiran, S.S., M.A.

(Dosen Fakultas Sastra Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta)

Di era global, saat kedudukan agama mengalami penyusutan justru agama islam mendapat simpati. Pemeluk Islam dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 1900 pemeluk Islam diperkirakan berjumlah 12,4 %, pada tahun 2000 meningkat menjadi 19,2. Hal ini menunjukan bahwa Agama Islam merupakan agama yang mengalami pertumbuhan paling besar dibandingkan dengan agama-agama lain di dunia.

Rasionalitas manusia yang cenderung berfikir pragmatis, sering menganggap agama sebagai sesuatu sia-sia. Agama dianggap hanya kreatifikatas manuisia, oleh karena itu sebagian dari manusia modern menegasikan agama. Hal ini terbukti bahwa agama-agama besar dunia mengalami penurunan pemeluk secara drastis.

Agama-agama atau kepercayaan yang merupakan agama laduni lebih banyak mengalami penurunan pengikut. Seperti agama Kristen ortodoks, Hindu, Budhis, Agama Cina, dan (Agama) Kesukuan mengalami penurunan yang cukup signifikan. Agama Cina misalnya mengalami penurunan, dari 23,5 % dari jumlah penduduk dunia tahun 1900 menjadi 2,5% di tahun 2000. Hal ini terjadi juga pada agama Budhis dari 7 % , tinggal sebanyak 5,7 % di tahun yang sama (David B Barret ed. World Chistian Encyclopedia. Via Huntington 1996).

Kenapa Agama Islam Semakin Populer?

Samuel P. Huntington (1996) memperkirakan pada tahun 2025 agama Islam adalah satu-satunya agama yang akan menggantikan kedudukan agama Kristen di seluruh dunia. Karena dari pertumbuhannya agama islam menduduki peringkat pertama. Peningkatan pemeluk islam ini dating dari berbagai kalangan. Bahkan diperkirakan banyak pemeluk dari agama besar dunia; Kristen, Hindu, Cina dan Budha beralih pada agama Muhammad ini.

Islam bukanlah ajaran atau agama bikinan manusia. Agama islam diturunkan melalui Muhammad dengan perantaraan malaikat Jibril berupa wahyu yang disampaikan kepada Nabi Muhammad. Oleh karena itu, Muhammad tidak membuat ajaran-ajaran yang ada di dalam islam, tetapi semua ajaran Muhammad berdasarkan pada wahyu yang turun langsung dari Tuhan. Itulah sebabnyaIslam bisa diterima oleh umat manusia. Ajaran-ajaran islam juga tidak bertentangan dengan rasionalitas manusia, kecuali memang dikarenakan keterbatasan akal manusia memahaminya.

Kondisi ini sangat berbeda dengan agama-agama lainnya yang secara rasional sering mengalami kontradiksi-kontradiksi. Agama selain islam juga mengalami perubahan-perubahan yang disesuaikan dengan kebutuhan jaman atau tuntutan rasionalitas manusia. Di dalam agama islam, ajaran yang berdasar pada keyakinan atas ketuhanan tidak mengalami perubahan. Perubahan dalam islam adalah dalam hal-hal yang berkaitan dengan keduniaan (muamalah). Hal-hal yang berkaitan dengan muamalah, dalam kaitannya dengan kehidupan dunia, islam memberi kebebasan kepada manusia untuk menggunakan akal pikirnya sesuai dengan kemampuan manusia itu sendiri. Hal inilah kemungkinan yang menjadikan agama ini bisa diterima oleh manusia modern saat ini.

Islam membagi aktifitas agama menjadi dua bagian penting; aqidah dan ibadah. Aqidah berkaitan dengan keyakinan akan kekuasaan Tuhan. Allah adalah Tuhan yang kekuatannya menguasai segala apa yang ada di langit dan di bumi. Karena kebesaran Tuhan inilah manusia tidak bisa menyentuh aspek-aspek yang berkaitan dengan diri-Nya. Manusia tidak bisa menuntut rasionalitas Zat Tuhan karena memang manusia memiliki keterbatasan.

Bidang kedua adalah ibadah. Kayakinan akan keberadaan Tuhan yang menguasai segala aspek kehidupan menyadarkan manusia bahwa manusia harus tunduk dan patuh pada ketentuan Tuhan. Manusia dalam hidupnya tidak lain dan tidak bukan adalah sebagai upaya mencari karunia Tuhan. Oleh karena itu, manusia tidak bisa hidup sekehendak hati, atau memperturutkan hawa nafsunya. Manusia harus tunduk pada ketentuan dan aturan yang ada di dalam Alkitab (Al-Qur’an), juga ajaran-ajaran Muhammad yang merupakan bagian dari amalan Al-Quran itu.

Muhammad pada awalnya adalah manusia biasa, manusia sebagaimana umumnya. Bahkan Muhammad digambarkan sebagai manusia yang ummi, tidak bisa baca tulis. Gambaran ini meyakinkan bahwa Muhammad bukanlah orang yang membuat ajaran-ajaran itu sekehendak hatinya, tetapi islam benar-benar diturunkan oleh Tuhan melalui wahyu yang diberikan kepadanya. Kedudukan Muhammad sebagai nabi dan rasul, yang berasal dari manusia juga menunjukan bahwa agama ini bisa diaplikasikan pada setiap manusia. Ajaran-ajaran moral dan juga ibadah yang dituntunkan dalam islam tidak akan memberatkan manusia karena memang sesuai dengan standar kemampuan manusia. Bahkan, jika menusia tidak bisa mengikuti karena suatu halangan yang memberatkan seseorang itu, maka tidak ada kewajiban baginya, atau bisa diganti dengan amalan lainnya. Ajaran-ajaran yang sangat fleksibel dan bersifat manusiawi inilah yang menjadikan agama ini bisa diterima oleh manusia sepanjang jaman.

Selain ajaran-ajaran yang sangat manusiawi, islam juga memberikan keyakinan terhadap masa depan (kehidupan akherat) yang sangat rasional. Islam mengajarkan bahwa setiap amal perbuatan manusia di dunia akan mendapat balasan dari Tuhan sesuai amal perbuatan selama hidup. Ajaran ini mampu mengendalikan hidup manusia. Ajaran agama ini menjadikan menusia lebih beradab. Hal ini juga yang menjadikan agama (islam) memiliki peranan paling penting di dalam membentuk peradaban manusia. Dengan agama, kehidupan manusia lebih terarah, manusia lebih mudah dikendalikan dan diatur. Melanggar nilai-nilai kemanusiaan sama halnya melanggar ketentuan Tuhan.

Rasionalitas islam juga terdapat pada konsistensi terhadap kitab suci. Al-Qur’an adalah satu-satunya kitab yang tidak mengalami perubahan. Jika perubahan isi dan versi terjadi pada agama-agama lain, islam justru anti terhadap perubahan isi dari Al-qur’an. Kekonsistenan atas isi dari kitab ini semakin memantabkan manusia, bahwa kitab ini memang wahyu dari Tuhan dan bukan buatan Muhammad. Al-Qur’an juga memiliki kelebihan disbanding dengan kitab-kitab lain, karena kandungan isinya yang bisa diterima oleh berbagai kalangan, rasionalitasnya tidak bertentangan dengan ilmu modern, juga Al-Qur’an adalah satu-satunya kitab yang bisa dihafal oleh manusia. Ada ribuan bahkan jutaan oranghafal Al-qur’an di luar kepala, dan itu tidak terjadi pada kitab agama lain.

Penutup

Berita-berita tentang orang-orang yang pindah ke islam setiap hari dapat kita lihat di media-media dunia saat ini. Tidak jarang mereka-mereka yang berpindah ke agama islam adalah orang-orang papan atas di dunia ini, dari selebriti, ilmuan bahkan tokoh agama yang berasal dari suatu agama lain. Kondisi ini tentu sangat menggemberikan bagi kita umat islam. Karena dengan begitu semakin memantapkan keimanan kita atas agama islam.

Ajaran-ajaran yang bisa diterima di semua golongan dan juga diaplikasikan pada manusia inilahyang menjadikan islam akan semakin jaya di masa depan. Ajaran islam tidak memberatkan manusia, tidak ada paksaan di dalam islam. Semoga dengan pertumbuhan yang signifikan pada agama ini, islam benar-benar menjadi rahmatan lil alamin bagi umat manusia di dunia ini. Wa Allah A’lam.

Jakarta, 19 Juli 2012

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun