Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Perlunya Suatu Perubahan dalam Ketepatan Situasi Momentum: "Sudah Waktunya" (Re-file, (alm), Nurcholis Madjid, Cak Nur, Terkait Munas Golkar Ke-5)

22 September 2024   01:37 Diperbarui: 22 September 2024   01:48 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dimana pada skala micro, mungkin akan agak sedikit menderita, dan melemahnya Golkar dan implikasi mikronya, yakni, melemahnya Golkar sebagai kekuatan politik dominan membuka ruang bagi munculnya politik yang lebih independen dan terbuka. Fenomena ini dapat dilihat dari beberapa aspek sebagai pembelajaran, yang beberapa hal mungkin terjadi, sebagai implikasi mikro intern, seperti, diversifikasi kekuatan politik dan berkurangnya dominasi Golkar memungkinkan partai-partai lain dan tokoh-tokoh independen untuk memainkan peran yang lebih signifikan dalam politik nasional. Dan juga bisa, mengarah kepada keberadaan, pergeseran paradigma, dimana secara mikro yang terjadi pergeseran dari politik yang berbasis patronase menuju politik yang lebih berbasis pada ide dan program. Namun, dalam segi makro, peningkatan partisipasi publik, seperti, melemahnya struktur politik lama mendorong masyarakat untuk lebih aktif berpartisipasi dalam proses politik.

Makro vs Mikro: Tantangan Implementasi.

Meskipun secara makro terlihat adanya pergeseran menuju politik yang lebih terbuka dan independen, implementasinya pada tingkat mikro masih menghadapi berbagai tantangan, yang berupa, seperti, resistensi elit lama, dan serta, banyak elit politik lama yang masih mempertahankan pola dan praktik politik Orde Baru. Juga, di lain sisi, merupakan suatu sarana, bagi, infrastruktur politik, sebagai sistemik, dan infrastruktur politik di tingkat akar rumput belum sepenuhnya mendukung politik yang lebih terbuka. Atau berupa terjadinya, kesenjangan edukasi politik, yang masih terdapat kesenjangan dalam pemahaman dan partisipasi politik antara masyarakat urban dan rural.


Jalan Panjang Menuju Politik Terbuka.

Pernyataan "Sudah waktunya" yang digaungkan oleh Cak Nur dan pemikir lainnya mencerminkan optimisme sekaligus urgensi untuk perubahan. Melemahnya Golkar memang membuka peluang bagi politik yang lebih independen dan terbuka, namun proses ini masih merupakan jalan panjang yang membutuhkan komitmen dari semua elemen masyarakat. Tantangan ke depan adalah bagaimana menjembatani kesenjangan antara perubahan makro yang terlihat menjanjikan dengan realitas mikro yang masih kompleks. Diperlukan upaya berkelanjutan dalam pendidikan politik, penguatan institusi demokrasi, dan transformasi budaya politik untuk benar-benar mewujudkan visi politik yang independen dan terbuka sebagaimana diimpikan oleh tokoh-tokoh seperti Cak Nur.

Munas Kelima Golkar: Titik Balik dalam Dinamika Politik Indonesia.

Musyawarah Nasional (Munas) kelima Partai Golkar yang diselenggarakan pada tahun 1998 menjadi salah satu peristiwa penting dalam sejarah politik Indonesia. Acara ini berlangsung di tengah gejolak politik yang intens, tepat setelah jatuhnya rezim Orde Baru yang telah berkuasa selama lebih dari tiga dekade. Munas ini tidak hanya menandai perubahan internal dalam tubuh Golkar, tetapi juga mencerminkan pergeseran lanskap politik nasional yang lebih luas. Yang di dalam, konteks historisnya, Golkar, yang selama era Orde Baru menjadi kendaraan politik utama Presiden Soeharto, menghadapi krisis identitas dan legitimasi setelah mundurnya sang presiden. Munas kelima ini menjadi ajang krusial bagi partai untuk mendefinisikan ulang perannya dalam era reformasi yang baru dimulai. Sebagai, agenda utama, dari beberapa agenda kunci dalam Munas kelima Golkar meliputi, yakni pemilihan ketua umum baru, dan restrukturisasi organisasi, perumusan platform partai untuk menghadapi era reformasi, serta, upaya membangun kembali citra partai di mata publik setelah dampak dan konsekuensi, perubahan konstelasi politik, hasil dari munas kelima ini yang membawa beberapa implikasi penting, termasuk, perubahan kepemimpinan, dari terpilihnya ketua umum baru menandai era baru dalam kepemimpinan Golkar, yang berusaha memisahkan diri dari bayang-bayang Orde Baru. Terutama, reformasi internal Golkar melakukan sejumlah reformasi internal untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan demokrasi yang lebih terbuka. Dan, repositioning politik oleh partai ini yang berupaya mereposisi dirinya sebagai partai yang lebih modern dan responsif terhadap aspirasi rakyat. Setidaknya, dalam tantangan elektoral, Pemilu, yang meskipun tetap menjadi salah satu partai besar, Golkar menghadapi tantangan berat dalam pemilu-pemilu berikutnya karena persepsi publik yang masih mengaitkannya dengan rezim lama. Munas kelima Golkar merupakan titik balik yang signifikan, tidak hanya bagi partai itu sendiri tetapi juga bagi lanskap politik Indonesia secara keseluruhan. Acara ini menandai dimulainya era baru di mana partai-partai politik, termasuk Golkar, harus beradaptasi dengan sistem multipartai yang lebih kompetitif dan tuntutan demokrasi yang lebih substantif. Meski demikian, proses transformasi Golkar dari partai hegemonik Orde Baru menjadi partai yang benar-benar demokratis bukanlah proses yang singkat atau mudah. Munas kelima hanyalah awal dari serangkaian perubahan yang terus berlangsung hingga saat ini, mencerminkan dinamika politik Indonesia yang terus berevolusi.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun