Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Konherensi Logis: Sumber Daya & Konsistensi Hukum Terhadap Kontradiksi Etis

6 September 2024   15:04 Diperbarui: 6 September 2024   15:13 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi 1 Youtube.

1. Tantangan Konsistensi:
   Sistem hukum yang kompleks sering menghadapi tantangan dalam menjaga konsistensi. Hukum yang dibuat pada waktu yang berbeda atau untuk tujuan yang berbeda mungkin tidak selalu sejalan.
2. Etika vs. Legalitas:
   Sering kali muncul ketegangan antara apa yang legal secara hukum dan apa yang dianggap etis. Hukum mungkin konsisten secara internal, tetapi masih bisa bertentangan dengan prinsip-prinsip etika yang dipegang masyarakat.
3. Evolusi Hukum:
   Hukum perlu beradaptasi dengan perubahan nilai-nilai sosial dan etika, yang bisa menciptakan ketegangan dengan hukum yang ada.
4. Peran Interpretasi:
   Interpretasi hukum oleh pengadilan dan ahli hukum memainkan peran penting dalam menyelesaikan potensi kontradiksi dan menjaga koherensi sistem hukum.

5. Prinsip-prinsip Hukum yang Lebih Tinggi:
   Konstitusi dan prinsip-prinsip hukum fundamental sering digunakan sebagai sumber daya untuk menyelesaikan konflik antara hukum yang lebih rendah.
6. Reformasi Hukum:
   Proses reformasi hukum yang berkelanjutan diperlukan untuk mengatasi kontradiksi dan menjaga koherensi sistem hukum.

Koherensi Logis Dalam Sistem Hukum.

Menjaga koherensi logis dalam sistem hukum sambil mengatasi kontradiksi etis adalah tugas yang kompleks dan berkelanjutan. Ini membutuhkan keseimbangan yang hati-hati antara konsistensi hukum, adaptabilitas terhadap perubahan nilai-nilai sosial, dan penghormatan terhadap prinsip-prinsip etika yang fundamental. Proses ini melibatkan tidak hanya pembuat undang-undang dan pengadilan, tetapi juga masyarakat luas dalam dialog berkelanjutan tentang nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang harus membentuk sistem hukum kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun