Khabar Gembira Dari Nazareth: Terminologi Bahasa Teologis Injil.
Di sebuah kota kecil bernama Nazareth, tersembunyi di lembah-lembah hijau Galilea, lahirlah sebuah pesan yang akan mengubah dunia. Kota ini, yang dulunya tidak dikenal dan dipandang sebelah mata, kini menjadi titik awal dari sebuah narasi agung yang kita kenal sebagai Injil - Kabar Baik yang menggemparkan dunia.
Yesus dari Nazareth, seorang tukang kayu sederhana, memulai perjalanan-Nya dengan membawa pesan yang revolusioner. Kata-kata-Nya, yang kemudian dicatat dalam Injil, menggunakan bahasa teologis yang kaya dan mendalam, namun tetap dapat dipahami oleh orang awam. Mari kita telusuri beberapa terminologi kunci dalam bahasa teologis Injil ini.
Kerajaan Allah (Basileia tou Theou)
Salah satu konsep sentral dalam ajaran Yesus adalah "Kerajaan Allah". Dalam bahasa Yunani, istilah ini disebut "Basileia tou Theou". Kerajaan ini bukanlah sebuah wilayah geografis, melainkan suatu realitas spiritual di mana kehendak Allah terwujud sepenuhnya. Yesus sering menggunakan perumpamaan untuk menggambarkan Kerajaan ini - seperti biji sesawi yang kecil namun tumbuh menjadi pohon besar, atau ragi yang mengembangkan seluruh adonan.
Kasih (Agape)
"Agape" adalah istilah Yunani untuk kasih yang tak bersyarat, kasih ilahi. Ini adalah fondasi dari ajaran Yesus. Ia menantang para pendengar-Nya untuk mengasihi bukan hanya teman, tetapi juga musuh. Konsep revolusioner ini mengubah paradigma hubungan antar manusia dan hubungan manusia dengan Tuhan.
Pertobatan (Metanoia)
"Metanoia" secara harfiah berarti "perubahan pikiran", namun dalam konteks Injil, ini merujuk pada perubahan radikal dalam cara berpikir dan bertindak. Yesus memanggil orang-orang untuk bertobat, bukan sekadar merasa bersalah, tetapi untuk mengalami transformasi menyeluruh dalam hidup mereka.
Anak Manusia (Huios tou Anthropou)
Yesus sering menyebut diri-Nya sebagai "Anak Manusia". Istilah ini memiliki akar dalam nubuat Daniel dan mengandung makna mesianik. Ini menunjukkan identitas ganda Yesus - sepenuhnya manusia namun juga ilahi.
Karunia (Charis)
"Charis" atau karunia adalah konsep penting dalam teologi Injil. Ini merujuk pada kebaikan dan belas kasihan Allah yang diberikan secara cuma-cuma, bukan berdasarkan jasa manusia. Ajaran ini menjadi inti dari konsep keselamatan dalam iman Kristen.
Terminologi-terminologi ini, yang berakar dari kota kecil Nazareth, membentuk fondasi dari bahasa teologis Injil. Mereka bukan sekadar kata-kata, tetapi konsep-konsep yang mengubah cara pandang manusia terhadap Tuhan, diri sendiri, dan sesama.
Ketika Yesus berjalan di jalan-jalan berdebu Nazareth, mengajar di tepi Danau Galilea, atau berbicara di atas bukit, Ia menggunakan bahasa yang sederhana namun mendalam. Ia berbicara tentang kasih yang melampaui batas-batas sosial, pengampunan yang mengubahkan hidup, dan Kerajaan yang tidak dari dunia ini.
Pesan-Nya, yang dimulai sebagai bisikan di sudut-sudut Nazareth, segera bergema ke seluruh Yudea, menyeberangi Laut Mediterania, dan akhirnya menjangkau ujung-ujung bumi. Khabar Gembira dari Nazareth ini, dengan terminologi teologisnya yang kaya, terus menginspirasi dan mengubah hidup orang-orang hingga hari ini, dua ribu tahun kemudian.
Dari kota kecil yang pernah dipertanyakan, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazareth?", telah lahir sebuah pesan yang mengubah wajah dunia. Terminologi bahasa teologis Injil, yang berakar dari ajaran sederhana seorang tukang kayu, kini menjadi fondasi iman bagi miliaran orang di seluruh dunia. Sungguh, Khabar Gembira dari Nazareth telah menjadi cahaya bagi bangsa-bangsa, membawa pengharapan dan transformasi bagi umat manusia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H