- Menguatkan konsep tauhid (keesaan Allah) dengan menegaskan keunikan dan kemandirian Allah.
- Membentuk pemahaman tentang qadha dan qadar (takdir) dalam Islam.
- Mempengaruhi pemahaman tentang keadilan Ilahi dan permasalahan teodisea (keberadaan kejahatan dalam dunia yang diciptakan Tuhan Yang Maha Baik).
## Perspektif Aliran Teologi Islam
Berbagai aliran teologi Islam memiliki interpretasi yang berbeda mengenai sifat "Jaiz" Lillah:
1. Asy'ariyah: Menekankan kebebasan mutlak Allah, bahkan dalam hal keadilan dan kewajiban.
2. Mu'tazilah: Mengakui kebebasan Allah namun juga menekankan keadilan Ilahi sebagai sifat yang inherent.
3. Maturidiyah: Mengambil posisi tengah antara Asy'ariyah dan Mu'tazilah.
## Relevansi Kontemporer
Pemahaman tentang sifat "Jaiz" Lillah memiliki relevansi dalam konteks kehidupan umat Islam kontemporer:
1. Membentuk sikap tawakkal (berserah diri) kepada Allah dalam menghadapi berbagai situasi kehidupan.
2. Mempengaruhi pemahaman tentang doa dan hubungan manusia dengan Allah.
3. Memberikan perspektif dalam memahami peristiwa-peristiwa alam dan sosial.
## Kesimpulan
Sifat "Jaiz" Lillah merupakan konsep teologis yang kompleks namun fundamental dalam pemahaman Islam tentang Allah SWT. Konsep ini menegaskan kebebasan mutlak Allah sekaligus membentuk landasan bagi berbagai aspek keimanan dan praktik keagamaan umat Islam. Pemahaman yang mendalam tentang sifat ini dapat memperkaya wawasan teologis dan memberikan perspektif yang lebih komprehensif dalam memahami hubungan antara manusia, alam, dan Sang Pencipta.
22/07/2024.
B.Lampung, A.W. al-faiz
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H