Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Benarkah EQ Dapat Direkayasa Melalui Alur Prosa?

19 Juli 2024   04:24 Diperbarui: 19 Juli 2024   04:28 16
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Melalui narasi internal karakter, prosa dapat meningkatkan kesadaran pembaca akan proses emosional dan kognitif mereka sendiri.

Contoh: Stream of consciousness dalam karya Virginia Woolf seperti "Mrs. Dalloway" memberi pembaca wawasan mendalam tentang proses berpikir dan merasa.

4. Keterampilan Sosial

Interaksi antar karakter dalam prosa dapat menjadi model bagi pembaca tentang bagaimana (atau bagaimana tidak) berinteraksi dalam berbagai situasi sosial.

Contoh: Dialog-dialog cerdas dalam karya Jane Austen memberikan wawasan tentang nuansa interaksi sosial.

Mekanisme "Rekayasa" EQ melalui Prosa

Eksposur Berulang: Membaca berbagai karya prosa secara konsisten dapat meningkatkan pemahaman emosional melalui paparan berulang terhadap berbagai skenario emosional.

Refleksi Aktif: Mendorong pembaca untuk merefleksikan apa yang mereka baca dan bagaimana itu berhubungan dengan pengalaman mereka sendiri dapat meningkatkan kesadaran emosional.

Diskusi dan Analisis: Membahas karya prosa dalam kelompok dapat meningkatkan pemahaman tentang perspektif yang berbeda dan memperdalam wawasan emosional.

Penulisan Kreatif: Mendorong individu untuk menulis prosa mereka sendiri dapat meningkatkan pemahaman mereka tentang emosi dan motivasi manusia.

Teknik Narasi Terstruktur: Menggunakan teknik seperti bibliotherapy, di mana bacaan dipilih secara khusus untuk tujuan terapeutik, dapat membantu dalam pengembangan EQ yang terarah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun