Berdasarkan analisis di atas, kami mengusulkan definisi berikut untuk irasionalitas dan transendensi yang memadukan perspektif logika dan non-logis:
- Irasionalitas adalah fenomena yang, meskipun tidak dapat sepenuhnya dijelaskan melalui logika linear, memiliki struktur dan pola yang dapat dikenali dan dipelajari melalui pendekatan yang menggabungkan pemikiran rasional dan intuitif.
- Transendensi adalah aspek realitas yang melampaui batasan sistem logika formal, namun dapat dialami dan dieksplorasi melalui kombinasi analisis rasional dan pengalaman subjektif yang mendalam.
6. Kesimpulan
Makalah ini telah mengeksplorasi konsep irasionalitas dan transendensi melalui lensa logika dan non-logis. Dengan memadukan perspektif ini, kami berharap dapat memberikan pemahaman yang lebih holistik tentang fenomena yang melampaui batasan pemikiran rasional konvensional. Pendekatan ini membuka jalan bagi penelitian lebih lanjut yang menggabungkan metode ilmiah dengan eksplorasi pengalaman subjektif, berpotensi memperluas pemahaman kita tentang realitas dan batasan-batasan pengetahuan manusia.
Referensi
- Gdel, K. (1931). ber formal unentscheidbare Stze der Principia Mathematica und verwandter Systeme I. Monatshefte fr Mathematik und Physik, 38(1), 173-198.
- Popper, K. (1959). The Logic of Scientific Discovery. Routledge.
- James, W. (1902). The Varieties of Religious Experience: A Study in Human Nature. Longmans, Green & Co.
- Cantor, G. (1874). ber eine Eigenschaft des Inbegriffes aller reellen algebraischen Zahlen. Journal fr die reine und angewandte Mathematik, 77, 258-262.
- Husserl, E. (1913). Ideas Pertaining to a Pure Phenomenology and to a Phenomenological Philosophy. Martinus Nijhoff Publishers.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI