5. Implikasi untuk Kebijakan dan Hukum:
Perbedaan interpretasi nilai universalitas memiliki dampak signifikan pada formulasi kebijakan dan hukum. Ini menuntut pendekatan yang lebih inklusif dan sensitif terhadap keragaman dalam pembuatan kebijakan publik (Kymlicka & Norman, 2000).
6. Peran Pendidikan dan Dialog Antar Budaya:
Pendidikan multikultural dan dialog antar budaya memainkan peran krusial dalam menjembatani perbedaan interpretasi dan membangun pemahaman bersama tentang nilai-nilai universal (Banks, 2015).
Lantas, Apa Yang Kita Sebut Sebagai, Kesimpulan ? :
Meskipun tantangan yang ada, pengakuan dan akomodasi terhadap interpretasi yang beragam dari nilai-nilai universal adalah kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan adil. Ini memerlukan keseimbangan yang hati-hati antara menghormati keragaman dan mempertahankan standar universal hak asasi manusia.
Referensi:
1. Banks, J. A. (2015). Cultural Diversity and Education: Foundations, Curriculum, and Teaching. Routledge.
2. Donnelly, J. (2013). Universal Human Rights in Theory and Practice. Cornell University Press.
3. Kymlicka, W. (2007). Multicultural Odysseys: Navigating the New International Politics of Diversity. Oxford University Press.
4. Kymlicka, W., & Norman, W. (2000). Citizenship in Diverse Societies. Oxford University Press.
5. Parekh, B. (2006). Rethinking Multiculturalism: Cultural Diversity and Political Theory. Palgrave Macmillan.
6. Taylor, C. (1994). Multiculturalism: Examining the Politics of Recognition. Princeton University Press.
7. Benhabib, S. (2002). The Claims of Culture: Equality and Diversity in the Global Era. Princeton University Press.