Manusia : Konsep-Gagasan, Transendesi, atau Kesadaran?
Oleh :
A.W. Al-faiz.
Manusia dalam pandangan Paulo Freire adalah makhluk yang memiliki kemampuan untuk memahami dan mengubah kenyataan. Manusia memiliki kesadaran yang berbeda-beda, mulai dari kesadaran magis hingga kesadaran kritis. Kesadaran magis adalah kesadaran yang hanya menyesuaikan diri dengan kehidupan, sedangkan kesadaran kritis adalah kesadaran yang memungkinkan manusia untuk memahami dan mengubah kenyataan dengan cara yang lebih otentik dan reflektif[1][2][3]
a. Manusia Sebagai Konsep.
Manusia sebagai konsep dapat dibagi menjadi dua bagian: manusia sebagai makhluk holistik dan sistem. Manusia sebagai makhluk holistik terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Manusia sebagai sistem mencakup aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang saling terkait dan berinteraksi. Dalam pandangan ini, manusia memiliki kebutuhan dasar yang berbeda-beda, seperti kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri, seperti yang dikemukakan oleh Abraham Maslow[1][2][3].
b. Manusia Sebagai Gagasan Universal.
 Manusia sebagai gagasan universal dapat dilihat dalam beberapa perspektif. Pertama, manusia universal menurut Seyyed Hossein Nasr adalah makhluk yang memiliki sifat rasionalitas dan memiliki keistimewaan karena mempunyai sifat rasionalitas. Nasr juga mengatakan bahwa manusia universal adalah pancaran dari sifat Tuhan dan sebagai makhluk sentral yang menjadi jembatan antara surga dan bumi[2].
Kedua, manusia universal dalam Islam adalah makhluk yang sempurna yang mengatur semua bidang kehidupan, seperti yang terkandung dalam QS Al-Maidah ayat 3. Islam juga mengajarkan kebaikan-kebaikan kepada semua umat dan pemeluknya, menjadikan Islam sebagai landasan berpijak, berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan[1].
Ketiga, manusia universal dalam pandangan Paulo Freire adalah makhluk yang memiliki kesadaran yang berbeda-beda, mulai dari kesadaran magis hingga kesadaran kritis. Kesadaran magis adalah kesadaran yang hanya menyesuaikan diri dengan kehidupan, sedangkan kesadaran kritis adalah kesadaran yang memungkinkan manusia untuk memahami dan mengubah kenyataan dengan cara yang lebih otentik dan reflektif[1][2][3].
c. Manusia Sebagai, Tindakan & Tafsir Terhadap Tuhan.