Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Manusia: Konsep-Gagasan, Transendensi, atau Kesadaran?

16 Juni 2024   07:02 Diperbarui: 16 Juni 2024   07:02 93
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Manusia : Konsep-Gagasan, Transendesi, atau Kesadaran?


Oleh :

A.W. Al-faiz.

Manusia dalam pandangan Paulo Freire adalah makhluk yang memiliki kemampuan untuk memahami dan mengubah kenyataan. Manusia memiliki kesadaran yang berbeda-beda, mulai dari kesadaran magis hingga kesadaran kritis. Kesadaran magis adalah kesadaran yang hanya menyesuaikan diri dengan kehidupan, sedangkan kesadaran kritis adalah kesadaran yang memungkinkan manusia untuk memahami dan mengubah kenyataan dengan cara yang lebih otentik dan reflektif[1][2][3]

a. Manusia Sebagai Konsep.

Manusia sebagai konsep dapat dibagi menjadi dua bagian: manusia sebagai makhluk holistik dan sistem. Manusia sebagai makhluk holistik terdiri dari unsur biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Manusia sebagai sistem mencakup aspek biologis, psikologis, sosial, dan spiritual yang saling terkait dan berinteraksi. Dalam pandangan ini, manusia memiliki kebutuhan dasar yang berbeda-beda, seperti kebutuhan fisiologis, keamanan, cinta, harga diri, dan aktualisasi diri, seperti yang dikemukakan oleh Abraham Maslow[1][2][3].

b. Manusia Sebagai Gagasan Universal.

 Manusia sebagai gagasan universal dapat dilihat dalam beberapa perspektif. Pertama, manusia universal menurut Seyyed Hossein Nasr adalah makhluk yang memiliki sifat rasionalitas dan memiliki keistimewaan karena mempunyai sifat rasionalitas. Nasr juga mengatakan bahwa manusia universal adalah pancaran dari sifat Tuhan dan sebagai makhluk sentral yang menjadi jembatan antara surga dan bumi[2].

Kedua, manusia universal dalam Islam adalah makhluk yang sempurna yang mengatur semua bidang kehidupan, seperti yang terkandung dalam QS Al-Maidah ayat 3. Islam juga mengajarkan kebaikan-kebaikan kepada semua umat dan pemeluknya, menjadikan Islam sebagai landasan berpijak, berpikir, bertindak, dan mengambil keputusan[1].

Ketiga, manusia universal dalam pandangan Paulo Freire adalah makhluk yang memiliki kesadaran yang berbeda-beda, mulai dari kesadaran magis hingga kesadaran kritis. Kesadaran magis adalah kesadaran yang hanya menyesuaikan diri dengan kehidupan, sedangkan kesadaran kritis adalah kesadaran yang memungkinkan manusia untuk memahami dan mengubah kenyataan dengan cara yang lebih otentik dan reflektif[1][2][3].

c. Manusia Sebagai, Tindakan & Tafsir Terhadap Tuhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun