Asparagus menjawab sendiri ujaran pertanyaannya, "kebahagian" katanya. Sebab, hanya Asparaguslah yang bahagia dengan gigi ompongnya yang jelek, yang membuat para Geisha itu, bahkan jangankan hendak
membunuhnya, melihatnya pun mereka merasa tak kuasa karena jeleknya gigi Asparagus yang ompong itu.
     Sisi kebahagian Asparagus adalah, dia menjadi selamat melalui badai politik yang mengincar siapa pun itu orangnya tanpa terkecuali oleh dalih harga dari kekuasaan dan sistem otoritas politik dan jabatan dalam dinasti kerajaan. Yang tidak hanya brutal menindas kehirupan.
Leher, yang terpisah dari tubuh dan melewati suatu celah belati samurai para Geisha.
Jika ada yang terselamatkan dari situasi yang berbahaya dan itu adalah Asparagus.
Yang,
berbahagia, karena dia adalah orang ompong yang jelek.
Saat, seorang wanita tua pedagang bak mie bertanya kepada wanita tua lainya pedagang buah,
"Kenapa, aku adalah seseorang yang bahagia dan menjadi, selamat seperti Asparagus?"
Wanita, itu, menjawab, "Karena Kau Jelek!" Tentu saja katanya.
B. Lampung, 23 Febuari 2024.
Ahmad W. Al-faiz.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H