Menatap cakarawala
Meski perut keroncongan
Mendoakan yang telah mati
Di dalam ingatan kekasih-
dan terkubur dalam dimensi lupa
Tubuhnya terkulai dalam naskah takdir
Berbalut kafan rima monolog.
Menatap cakrawalaÂ
Tiga calon cukong mengangkang
Sambil,
Menghisap kejenuhan
Kita harus berhenti mendengar janji-janji
Para politisi. Negara harus diupgrade
Apalah artinya kampanye partai!
Jika terlepas dari penderitaan rakyatnya sendiri. Apalah artinya berpolitik jika tidak mendudukan persoalan pada proporsinya.
Inilah, puisiku perenggut kasih.Â
Pamplet berkasih. Masa bercinta.
B. Lampung, 7 Febuari 2024.
A.W. al-faiz.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI