Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Dini Hari

7 Februari 2024   01:50 Diperbarui: 7 Februari 2024   01:51 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Tak ada lagi yang dapat kudengar kini
Suaramu sedang mengetuk di pintu

Jika kau cinta padaku
Kenapa engkau tinggalkan aku
Bawalah aku bersamamu

Itulah semua yang aku ingin

(Koladine).

DINI HARI.

0)

Dini hari
Dan tidak hujan dan mendung
Di dalam kamar aku menulis
Di bawah terik lampu sorot

Ode yang kemarin adalah
Ode bagi anak-anak negeri imaji

Terkatung-katung kantuknya
Di dalam benak bersayap
Kunang-kunang;
Di bawah bumi tertidur
: bagai seekor jangkrik
Dalam orkestra fajar merah
Gemuruh maghligai hari bersamamu

Tapi, oh!

Sesekali aku menyadari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun