Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Moto Dinamika -cinta yang membara.

18 Januari 2024   00:31 Diperbarui: 18 Januari 2024   00:37 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com


Moto Dinamika - cinta yang membara -.

0/
Nyalakan kompornya, dan

Kereta kita laju. Melesat.

Terasa bayangan tubuhmu semakin 

Mengecil pada kejauhan.

- lalu
Pada tabung pembakaran panci almunium
Kompresi tekanan. Berbanding gerak :
Ayo kita lahirkan kenangan pada jalan-jalan romantis. Memutar toda-roda dari dinamika :

Di atas kuda besi. Terkanan

Suatu kali :

kau di atas
Aku di bawah dalam nasib - yang nisbi
Kita tamasya pada relung-relung cahaya aspal jalanan mengantarkan  - pembakaran nafasmu
Ke pencatat nikah. Engkau mulai terengah
Menyatu dengan klimaks di tungkai-tungkai yang
Mulai aus terkikis. - gesekan-gesekan pilar piston yang menyatu dengan turbin penggerak niat kita -

Sebagai ruh kebenaran.

1/

: membawa moto dalam dinamika irama
Yang beatnik. - selusin pinbel mengikat rotasi pada permukaan putaran sudut landai dari orbit gear.

Baut-baut komitmen yabg mengecangkan
Komitmen-komittmen nilai dari cinta.

: Kecup aku dengan -suara perlahan memulai arus perjalanan dengan tegangan cakram - dan norma yang tertera pada spedo-meterian kerinduan pada ilahi.

B. Lampung, 18 Januarai 2024.
A.W. al-faiz.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun