0/
Sepasang kekasih yang menangis
Di malam yang keramat
Air mata yang jatuh dan muncrat
Setubuhi aku dengan matamu
Menepis - "ah!"
- pada tepi wajah itu
Menghamili rahimmu yang bunting.
Dan hangat yang senantiasaÂ
melahirkan bayu yang tersipu
Setalam bilik bulan maduÂ
Di angkara. - kematian jenazah beriring
Berita duka : Dingin posturing - dari lembah bukit air mani yang mengalir deras mengusung keranda lana lelaka.
Bayi bajang dari angin lautan
Ombak yang keriting rambutnya menyapu
Pantai jantungmu.- darah asin ari sukma laut biru dan batu-batu karang bolong
1/
Pohon-pohon menjadi yatim
Kemana, ibu bapak mereka?
Sepasang bibir berdusta melahirkan
Pinokio dan Robin Hood.
Sepasang mimpi berkasih
Melahirkan kabut pandangan mata
Yang tenggelam dalam dermaga samudera perjalanan yang menyinggahi safarmu sebagai kelana. -
Menyapa kitab mimpi
Menyapa ranting matahati
Menyapa suara yang renyah berdo'a namun, pilu :
Di awan itu semerbak namamu -
Aku hanya melukisnya dalam senjakala yang agung.
Kiamat rindu di dalam hati
- selusin rasa jadi serpihan risau
Bumi di pijak di dalam niat
Dan tekad.
Bandar Lampung, 2024.
A.W. al-faiz.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H