Mohon tunggu...
Ahmad W. al faiz
Ahmad W. al faiz Mohon Tunggu... Penulis - Penulis.

a little bird which surrounds this vast universe, does not necessarily change itself, becoming a lizard. Do you know why. Yes you do.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Over Patik

17 Desember 2023   23:07 Diperbarui: 17 Desember 2023   23:16 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Over Patik - Oyos Saroso HN.

- buat, Politik Dan Demokrasi Indonesia.


Dalam, sebuah nalar epos

Dan preseden - di papan tulis

Sebagai contoh, persoalan.

Dan, para calon percontohan tersebut

Sebuah, amsal dari perseteruan. 

Bagi, para preseden seorang guru.

Dengan, memegang kafur. Di depan papan tulis, mungkin dia telah kafir.

Amsal yang menjelaskan, kepada Manu

Adik saya yang berdarah India.

Setero jagat, di dunia : bis malam.

"Basa-basi,
Yang mulia," dari mereka yang menjadi preseden, dalam amsal kaum pendahulu, yang memberi waris seorang waria.

Seorang, berujar,

Yang, selalu memulai dengan

Dan, itu, dan, artikulasi, over dan berlebihan

Persoalan, Ndas Piyik,

"eh," 

pitik!


Dalam, sebuah nalar pitik:

"Eh," etik!"


Seorang, pahlawan, di atas epografi
Dan patikumular :

Bahasanya, telalu banyak bisa

Sebuah khilafah, atau khalifah,*
atau pergantian arah
Dari keluasaan, ke kekuasaan, para ro'in tukang mimpi
Menafsir tafsir mimpi.

Kita, selalu, berbeda, untuk menjadi berbeda.
Dari, suatu sumber yang sama. --
Kita di lahirkan oleh, Ubi yang sama,
Yakni, Ubi pertiwi,

 tanah dan air bangsa ini.

"Eh,"

"Ibu!" 

Duh, mumetnya.

Sudah, banyak kata yang tak baku, dan, laku lagi. Untul dipakai,

Para orang ragil.

"Eh,"

"Lagi ..." Logo,

lugu, masih sepagi ini," masih se .. lagi ini, mereka, ber ... liga, diantara tiga orang, yang gali, te ... lagi." Eh," telaga.

"Ah,"

sudahlah, manut saja.

Sajak?


Bandar Lampung, 2023.
A.W. al-faiz.

*Dalam, kamus al-'asr " khalifah,

khilafah, berakar pada pengertian pergantian pemimpin dalam tradisi. Yang, di Indonesia, berkemungkinan,mirip dalam artikulasi, seperti proses pemilu.

Bukan, sebuah nalar pergerakan subversi dengan. Modus sakralitas, ideologis.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun