Lalu, puisimu, bernyanyi;
Lalu, nyanyimu sunyi, begitu erat, dan konsisten, dengan apa yang menjadi iman dalam diri.
Kau, bernyanyi, menuliskan puisi pada batas telingaku, sebelum pagi.
Dan, jasadku tetap tak lagi terbangun dari tidur panjang, dan mimpi kematian:Â
Bersama, mimpi, aki terkubur dengan, sejuta angin dari barat.
A.W. Al-faiz
Halawi.
Bandar Lampung, 4 Oktober 2023.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!