Terakhir, suatu lirik dari bait yang saya ambil dari puisi, sastrawan kelahiran Lampung, Ahmad Yulden Erwin, dan bela sungkawa yang mendalam atas kepergiannya, sebagai sesama pegiat dalam suatu ruang komunitas terhadap objek dan motifasi, yang mudah-mudahan sama, atas kesamaan parameter, saya kira, saya kira mungkin saja, Sebagai motivasi bersama. Dengan judul, Dari 9 Tembikar Asimetri Peter Voulkos. Menutup perbincangan dalam esai tulisan ini. Sebagai, berikut, ;
DARI 9 TEMBIKAR ASIMETRI PETER VOULKOS
0/
Kesunyian kita meledak
Dalam pertanyaan, sebelum
Kekosongan mengunci permainan
1/
Aku mesti pulang
Sekarang dan, benar, hal begini
Tak selalu tentang melankoli
2/