Dari maskapai penerbangan besar hingga raksasa industri otomotif, semuanya mulai mengeksplorasi arah laju mobil terbang. Ini menunjukkan bahwa pasar mobil terbang memiliki banyak ruang untuk pengembangan.
Dalam sepuluh tahun ke depan, mobil terbang diharapkan menjadi kemajuan dan secara bertahap berkembang secara global. Namun, setiap industri yang dimulai dari nol akan banyak mengalami banyak masalah yang belum terungkap.
Misalnya untuk masalah keselamatan, mobil terbang hanyalah sebuah pesawat terbang sesuai dengan namanya. Jika terjadi kecelakaan di udara, bagaimana cara menanganinya, bagaimana cara memastikan keselamatan pengemudi dan penumpang. Terlebih keselamatan orang yang berada di darat. Bagaimana cara tercepat menangani jik terjadi kecelakaan?
Contoh lainnya adalah tes SIM. Karena mobil terbang harus terbang di udara dan juga dapat dikemudikan di jalan raya. Pengemudi harus memiliki surat izin mengemudi mobil biasa dan surat izin pilot atau menerbangkan mobil terbang. Untuk itu, persyaratan untuk pengemudi juga harus ditingkatkan sesuai kebutuhan. Setelah teknologi mobil terbang masa depan memungkinkan untuk digunakan, bagaimana melatih pengemudi secara ekstensif, seperti tes SIM saat ini.
Contoh lain, bagaimana cara mengatur rute mobil terbang di udara? Jika rute tidak diatur, begitu ada banyak mobil yang terbang, akan terjadi fenomena terbang acak. Situasi tersubut cenderung lebih besar untuk terjadi kecelakaan. Sehingga departemen terkait perlu mengeluarkan rute standar dan aturan penerbangan untuk membatasi penerbangan pilot.
Masalah penting lain seperti bagaimana meminimalkan konsumsi energi mobil terbang, pembangunan apron untuk mobil terbang, dan bagaimana menambah energi atau mengisi ulang bahan bakar dan muatan. Tentunya teknologi mobil terbang baru dalam tahap awal, semuanya perlahan dieksplorasi dan disempurnakan. Saya yakin ini adalah hal-hal yang tidak perlu dikhawatirkan. Ke depan, masyarakat bisa mewujudkan impiannya terbang di langit biru bersama awan putih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H