Mohon tunggu...
Ahmad Wahyudi
Ahmad Wahyudi Mohon Tunggu... Guru - Ahmad Wahyudi,M.Pd Guru Al Irsyad Al Islamiyyah 02 Purwokerto

hobi menulis, mengajar dan olahraga

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Best Practice

9 Desember 2022   16:00 Diperbarui: 9 Desember 2022   16:04 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


BEST PRACTICE 

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR (PGSD)

 

PPG DALAM JABATAN KATEGORI 2

UNIVERSITAS SANATA DHARMA  

TAHUN 2022

 

Lokasi

SD Al Irsyad Al Islamiyyah 02 Purwokerto

Lingkup Pendidikan

Sekolah Dasar

Tujuan yang ingin dicapai

Penulis

Ahmad Wahyudi

Tanggal

25 November 2022

  • Peningkatan mutu pendidikan sangat berkaitan erat dengan proses pendidikan yang terjadi dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain itu,  sarana pembelajaran yang inovatif juga sangat dibutuhkan untuk memajukan  kualitas pendidikan Indonesia. Dalam kegiatan belajar mengajar siswa akan memahami materi pelajaran yang baik bila terjadi kerjasama antara guru dan siswa.
  • Guru harus mempunyai kreativitas dan ide-ide baru untuk mengembangkan cara penyajian materi pelajaran di sekolah. Dalam penyajian materi seorang guru harus pandai memilih metode, pendekatan, strategi dan media yang tepat serta cara penguasaan kelas yang sesuai dengan kondisi agar siswa tidak merasa bosan tapi justru malah tertarik untuk belajar.
  • Masalah yang terjadi adalah guru tidak menerapan model pembelajaran inovatif hal itu menjadikan proses pembelajaran yang monoton dan tidak interaktif, berpusat ke guru bukan ke siswa. Berdasarkan uraian tersebut, guru harus melaksanakan pembelajaran yang inovatif.
  • Dari masalah tersebut dipilihlah salah satu caranya adalah dengan menjadikan peserta didik sebagai pusat kegiatan untuk menghasilkan suatu produk di akhir pembelajaran. Pembelajaran semacam ini disebut sebagai project based learning. Pembelajaran project based learning melatih sikap proaktif, mengasah kemampuan, menyelesaikan permasalahan yang kompleks dan nyata dan pemanfaatan alat, bahan belajar disekitar untuk menunjang kreativitas peserta didik serta Melatih sifat kolaboratif peserta didik.
  • Dengan menggunakan model pembelajaran tersebut peserta didik dapat menemukan konsep sendiri, sehingga konsep tersebut benar-benar tertanam dalam diri peserta didik, peserta didik juga mengerti dan memahami proses serta hasil dari pembelajaran tersebut dengan jelas. Harapannya siswa yang memahami dengan jelas dapat mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari serta mengajak orang lain untuk melakukanya.
  • Kegiatan pembelajaran berpusat ke peserta didik ini menjadikan guru sebagai fasilitator dan pengarah dalam keberlangsungan proses pembelajaran. Guru mendisain, mengarahkan, memastikan proses bembelajaran sesuai dengan tujuan dan capaian yang akan diperoleh peserta didik.

Setiap proses pembelajaran berlangsung ada tantangan yang harus dilalui dan dapat menjadikan pengalaman serta evaluasi untuk membenah diri, diantaranya lingkungan sekolah lingkungan sekolah menjadi objek yang vital dalam proses pembelajaran ini. Lingkungan sekolah yang menuntut setiap siswa tidak boleh berdekatan dan membuka masker menjadi tantangan sendiri dalam berdiskusi dengan siswa lain serta dalam proses diskusi antar laki-laki dan perempuan berjarak.

Selain itu kesuksesan proses pembelajaran juga dipengaruhi oleh sarana prasarana disekolah.  sarana prasarana  disekolah sudah cukup baik hanya saja yang belum terkelola adalah alat peraga, sering guru membuat alat peraga yang sudah pernah dibuat sebelumnya, hal tersebut menjadikan aktivitas atau waktu tambahan untuk mempersiapkan perangkat pembelajaran yang akan digunakan.

Dukungan pihak sekolah dan guru lain juga sangat mempengaruhi keberhasilan proses pembelajaran ini, beberapa guru mendukung dan ada yang monoton, dimana setiap kegiatan yang dilakukan kurang diterima, karena tidak sama dengan kelas yang lain sehingga menjadikan peserta didik merasa diperlakukan berbeda. Dari pihak sekolahpun tidak meminta disamakan proses pembelajaran yang dilakukan, hal itu menjadikan evaluasi bagi diri untuk melaksanakan yang terbaik.

Proses pembelajaran yang tidak biasa dilakukan menjadi aktivitas siswa lebih banyak dan kreativitas siswa lebih dapat tersampaikan. Situasi yang baru dan aktivitas yang baru menjadikan peserta didik semangat dan kurang mengatur waktu dalam proses penyelesaian projek.

Guru harus selalu belajar mengatur waktu pembelajaran sesuai dengan rencana. Suasana yang berbeda bukan menjadikan tambahan waktu lebih lama. Persiapan untuk membuat alat peraga serta menyiapkan stimulus yang realita menjadi tantangan sendiri bagi guru.

Proses pembelajaran yang berjalan baik dan teratur akan menghasilkan capaian dan tujuan yang sesuai. Lingkungan yang menuntut siswa berjarak antar siswa lainya, dapat teratasi dengan kita membentuk kelompok dan melaksanakan protokol kesehatan dengan banar, selalu mengingatkan siswa untuk melaksanakan batasan-batasan tersebut. Alat peraga yang sudah dibuat disimpan dengan baik pada ruangan yang sudah disediakan oleh sekolah. Guru yang baik adalah guru yang bisa memberi contoh. Melakuakan kegiatan yang interaktif dan mau berbagi dengan guru yang laian menjadikan sekolah akan lebih berwarna dalam proses pembelajaran. Peserta didik akan terbiasa dengan situasi yang aktif dan kolaboratif ketika guru selalu melaksanakan pembelajaran dengan model inovatif. Untuk mewujudkan hal tersebut guru harus selalu mau belajar, melatih diri serta mencari informasi baru tentang pembelajaran terkini.

Mengatasi tantangan yang terjadi guru harus memahamkan pengetahuan yang didapat kepada seluruh pendidik, memanfaatkan alat dan bahan yang realita untuk pembelajaran, mengarahkan peserta didik untuk berpikir kritis terhadap masalah dilingkungan sekitar atau isu--isu terkini serta pembelajaran menggunakan TIK.

Strategi yang digunakan adalah dengan pembelajaran berpusat ke peserta didik denang model pembelajaran project based learning dimana model project based learning ini menuntut peserta didik berpikir kritis dan mandiri serta dapat berbagi dengan peserta didik yang lainya. Sintak project based learning adalah

  • Pengenalan masalah
  • Peserta didik ditampilkan suatu masalah yang terjadi disekitar atau isu-isu terkini. Selanjutnya guru memberikan stimulus dalam pemecahan masalah atau solusi terhadap isu tersebut. Peserts didik berpikir kritis msndiri menemukan solusi pemecaham masalah tersebut.
  • Penyusunan Rancangan Project
  • Peserta didik menemukan solusi dari masalah yang di tampilkan. Peserta didik merencanakan projek apa yang cocok untuk mengatasi maslah tesebut. Menentukan Alat dan bahan yang perlukan dalam membuat projek. Selain itu peserta didik juga menentukan waktu dan penyelesaian projek tersebut. Mengenali tindak lanjut dari projek yang di hasilkan.
  • Penyusunan Rencana Kerja
  • Langkah ini menuntut siswa membagi rencana kerja dalam kelompoknya dan langkah-langkah kerja yang akan dilakukan saat penyelesaian projek.
  • Pelaksanaan dan Monitoring Project
  • Dalam proses pelaksanaan projek guru berperan sebagai pendamping dan memastikan projek sesuai dengan tujuan yang sudah direncanakan, guru juga sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan projek.
  • Pengujian Hasil (Presentasi)
  • Setelah projek sudah selesai dibuat oleh peserta didik, guru meminta untuk menceritakan latarbelakang projek dibuat proses dan tujuan serta tindak lanjut yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah tersebut.
  • Evaluasi dan Refleksi
  • Guru dalam kegiatan ini memberikan evaluasi berupa pertanyaan dan soal pemahaman berkenaan projek dan tujuan pembelajaran. Guru juga memberikan umpan balik terhadap proses pelaksanaan pembelajaran yang berlangsung dengan tujuan agar capaian pembelajaran tercapai. Guru juga memberikan penekanan terhadap tindak lanjut yang sesuai dengan tujuan projrk tersebut

Keterlibatan dalam proses pembelajaran ini diantaranya guru siswa dan lingkungan sekolah karena yang dihadapi adalah masalah yang terjadi dilingkungan sekolah.

Sumber daya yang atau material yang digunakan adalah kondisi lingkungan sekolah, alat dan bahan berupa kertas sampul, krayon, pensil, penghapus dan penggaris. Selain itu untuk menunjang proses pembelajaran yaitu LCD, laptop spiker, video, PPT, bahan ajar dan perangkat pembelajaran.

Pelaksanaan pembelajaran yang menunjukan peserta didik dapat berpikir kritis ketika diberikan stimulus permasalahan yang realita dalam lingkungan.

Pembelajaran yang menunjukan keaktifan peserta didik ketika siswa berani berdiskusi bertukar pendapat berani menjawab pertanyaan.

Peserta didik mampu merencanakan projek dan menyelesaikan projek

Siswa berani mempresentasikan hasil dari projek yang telah dibuat.

Situasi Akhir dan respon peserta didik sangatlah menyenangkan. Antusias peserta didik terlihat ketika menyampaikan latar belakang membuat projek tersebut. Peserta didik memahami akan pentingnya pembuatan projek tersebut dan semangat dalam membuatnya serta merencanakan tindak lanjut projek yang dibuatnya. Peserta didik juga memahami perilaku-perilaku yang seharusnya dilaksanakan terutama di lingkungan sekolah dan akan melaksanakan hal tersebut dari diri sendiri. Proses pembelajaran yang menjadikan aktivitas belajar hidup adalah ketika anak mau berdiskusi berbagi dan menerima masukan dari setiap pendapat dari teman serta dapat menyimpulkan dan membuat konsep pemahaman atas materi secara mandiri tanpa dijelaskan oleh guru

Hasil dan dampak dari pelaksanan praktik pembelajaran adalah ketuntasan belajar peserta didik meningkat. Berdasarkan hasil analisis, terhadap hasil belajar peserta didik dalam kegiatan praktik pembelajaran ini memberikan dampak atau menunjukkan adanya pengaruh untuk dapat mencapai tujuan yang diinginkan.

Dari hasil analisis proses belajar menunjukkan peserta didik sudah aktif dalam kegiatan pembelajaran baik dalam diskusi pembuatan proyek dan presentasi hasil proyek. Hasil evaluasi pengetahuan belajar peserta didik menunjukkan adanya peningkatan, yang semula sekitar 18 peserta didik tidak tuntas KKM menjadi 100% tuntas KKM (19 peserta didik tuntas KKM dan 1 peserta didik tidak mengikuti pembelajaran dikarenakan sakit (tidak berangkat sekolah).

Berdasarkan dari hasil analisis terhadap proses dan hasil belajar peserta didik, kegiatan praktik pembelajaran yang telah dilakukan dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik kelas 6 Mata pelajaran PKN dan SBDP dengan model Project Based Learning (PJBL).

Respon peserta didik pada kegiatan praktik pembelajaran ini juga menunjukkan respon yang positif. Peserta didk lebih senang dan bersemangat dalam kegiatan pembelajaran karena mereka dapat memahami materi secara mandiri dengan cara mengamati menentukan dan berdiskusi serta menyelesaiakan masalah dengan solusi yang telah dibuat dengan hasil diskusi.  Siswa juga sangat antusias dan bersemangat saat membuat proyek Poster.

Faktor keberhasilan dalam praktik pembelajaran adalah adanya persiapan yang matang dari guru dalam menyusun kegiatan pembelajaran dan menyiapkan perangkat pembelajaran yang lengkap. Pemilihan media pembelajaran berupa surve lingkungan sekolah dan video permasalahan membuat proyek poster merupakan faktor pendukung dalam mencapai keberhasilan dari praktik pembelajaran ini. Selain itu juga dikarenakan faktor peserta didik yang dapat mengikuti pembelajaran dengan baik. Pembelajaran dari keseluruhan proses praktik pembelajaran ini adalah untuk dapat melaksanakan pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik, sehingga guru harus dapat menyusun sebuah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang inovatif

Pembelajaran yang belum berhasil dari kegiatan ini adalah tindak lanjut projek yang akan ditampilkan kepada seluruh peserta didik di lingkungan sekolah.

Pemasangan poster harus seijin dari kepala sekolah hal itu menjadikan karya siswa harus benar-benar layak dipajang di lingkungan sekolah.

Perbaikan yang mungkin bisa dilaksanakan adalah pembelajaran yang lebih lama diluar kelas yang menjadikan peserta didik benar-benar mengamati keseluruhan permaslahan yang komplek dan waktu pembuatan projek dapat menggunakan media teknologi.

Dampak yang terjadi pada siswa adalah karakter yang menjadikan siswa mau melakukan hal yang baik dari diri sendiri dan mengingatkan orang lain dengan poster yang telah di buat, selain itu pemahaman atas materi PKN dan SBDP dipahami secara mandiri tanpa harus di jelaskan pengertianya.

Dampak siswa lain adalah rasa ingin tau dan mau mengikuti, meminta untuk diperlakukan sama. Hal ini menjadikan guru lain mau belajar dan mau menerima masukan yang merubah konsep cara pengajaran berpusat kepada peserta didik.

Sebagai guru haruslah mau berbagi dan belajar lebih banyak lagi tentang model pembelajaran yang bermakna sekaligus mau menerima dan percaya pada peserta didik. Menerima dan berusaha menuruti kemauan siswa dalam konteks bembelajaran yang bermakna.


Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun