Pegandon, Agustus 2024 -- Di tengah kesibukan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa UIN Walisongo Semarang meluangkan waktu untuk mengunjungi rumah produksi kerupuk kulit rambak milik Bapak Andik di Desa Pegandon. Kunjungan yang dilakukan pada Minggu ini menjadi salah satu agenda penting dalam mengenal lebih dalam potensi lokal desa dan memberikan dukungan pada industri rumah tangga setempat.
Rumah produksi Bapak Andik dikenal luas oleh masyarakat Desa Pegandon sebagai produsen kerupuk kulit rambak yang memiliki cita rasa gurih dan tekstur renyah. Produk ini tidak hanya diminati oleh warga sekitar, tetapi juga telah menembus pasar luar desa, bahkan sampai bisa ekspor ke beberapa negara menjadi camilan favorit banyak orang. Usaha yang dirintis dengan penuh ketekunan ini telah menjadi salah satu sumber penghasilan yang menghidupi keluarga Bapak Andik dan beberapa pekerja yang terlibat dalam proses produksinya.
Mahasiswa KKN UIN Walisongo diterima dengan ramah oleh Bapak Andik. Mereka diajak langsung untuk melihat proses pembuatan kerupuk kulit rambak, mulai dari pemilihan kulit sapi yang berkualitas, proses pengolahan yang membutuhkan ketelatenan, hingga teknik penggorengan tradisional yang memberikan cita rasa khas pada kerupuk. Para mahasiswa tampak antusias mengikuti setiap tahapan proses produksi, sembari mendengarkan penjelasan dari Bapak Andik.
"Saya senang sekali bisa melihat langsung bagaimana kerupuk kulit rambak dibuat. Ternyata prosesnya cukup rumit dan membutuhkan ketelatenan. Ini memberikan kami pemahaman baru tentang betapa berartinya setiap pekerjaan yang dilakukan dengan penuh dedikasi," ungkap Dita, salah satu mahasiswa KKN.
Selain menyaksikan proses pembuatan, mahasiswa KKN juga berdiskusi dengan Bapak Andik mengenai tantangan yang dihadapi dalam menjalankan usaha ini, termasuk bagaimana menjaga kualitas produk di tengah persaingan pasar. Mereka juga menawarkan ide-ide untuk membantu meningkatkan pemasaran kerupuk kulit rambak, seperti pengemasan yang lebih menarik dan strategi promosi melalui media sosial.
Bapak Andik menyambut baik kedatangan mahasiswa KKN ini dan merasa terbantu dengan ide-ide segar yang ditawarkan. "Saya berterima kasih atas kunjungan dan masukan dari anak-anak mahasiswa. Usaha ini memang membutuhkan banyak inovasi agar bisa terus berkembang dan bersaing di pasaran," kata Bapak Andik.
Kunjungan ini ditutup dengan penyerahan paket kerupuk kulit rambak kepada mahasiswa KKN sebagai oleh-oleh dan tanda terima kasih dari Bapak Andik. Para mahasiswa juga membawa pulang pelajaran berharga tentang bagaimana usaha kecil dengan proses produksi tradisional bisa bertahan dan berkembang, bahkan di tengah persaingan yang semakin ketat.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa KKN UIN Walisongo Semarang tidak hanya memperkaya pengetahuan mereka tentang industri lokal, tetapi juga memberikan dukungan nyata pada pelaku usaha rumah tangga di Desa Pegandon. Mereka berharap, dengan kunjungan ini, dapat terjalin kerja sama yang lebih baik ke depannya untuk terus mengembangkan potensi ekonomi desa melalui inovasi dan pemasaran yang efektif.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H