Mohon tunggu...
Ahmad Turmuzi
Ahmad Turmuzi Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Pendidik di SMP Negeri 4 Jerowaru Lombok Timur NTB

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Penugasan Proyek "Poster Bercerita tentang Pengaruh Globalisasi"

1 Desember 2021   17:27 Diperbarui: 1 Desember 2021   21:16 1588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

A. Latar Belakang

Pemerintah melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek), dewasa ini tengah gencar-gencarnya mengimplementasikan profil pelajar pancasila di institusi pendidikan. Salah satu upaya yang dilakukan dengan melaksanakan Program Pendidikan Guru Penggerak  dan Program Sekolah Penggerak.

 Melalui kedua program tersebut diharapkan penanaman profil pelajar pancasila di sekolah dapat dilakukan secara efektif. Penamaan Profil Pelajar Pancasila bertujuan untuk menguatkan nilai-nilai luhur Pancasila dalam diri setiap individu pelajar. 

Selain itu profil pelajar Pancasila adalah penentu arah perubahan dan petunjuk bagi segenap pamangku kepentingan dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Profil pelajar pancasila terdiri dari enam ciri utama, yaitu: (1) beriman, bertakwa kepada Tuhan YME, dan berakhlak mulia; (2) berkebinekaan global; (3) bergotong royong; (4) mandiri; (5) bernalar kritis; dan (6) kreatif.

Untuk mewujudkan profil pelajar pancasila itu, guru penggerak memiliki peranan yang strategis dan berada di garis depan. Ada lima peran guru penggerak, yaitu: (1) menjadi pemimpin pembelajaran; (2) menggerakkan komunitas praktisi; (3) mendorong kolaborasi antar guru; (4) menjadi coach bagi guru lain, dan (5) mewujudkan kepemimpinan murid.  

Sebagai pemimpin pembelajaran berarti  guru penggerak dapat mendorong tumbuh kembang murid secara holistik, aktif dan proaktif dalam mengembangkan pendidik lainnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid, serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan. 

Jadi guru penggerak diharapkan mampu berperan sebagai pemimpin yang berorientasi pada peserta didik, dengan memperhatikan segenap aspek pembelajaran yang mendukung tumbuh-kembang peserta didik.

Peran dari guru penggerak akan maksimal apabila memiliki nilai diri yang sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Ada lima nilai yang harus dimiliki oleh guru penggerak, yaitu: (1) mandiri; (2) reflektif; (3) kolaboratif; (4) inovatif; dan (5) berpihak kepada murid. Nilai-nilai itu harus dijadikan sebagai pedoman dalam berperilaku sehari-hari. 

Nilai-nilai tersebut diharapkan akan tumbuh serta terus lestari dan berkembang dalam diri guru sehingga mampu mendukung peran guru penggerak, salah satunya sebagai pemimpin pembelajaran.

Sebagai pemimpin pembelajaran, guru penggerak harus mampu meperlihatkan ke lima nilai di atas. Satu diantaranya adalah nilai inovatif. Guru penggerak dituntut untuk mampu melakukan inovasi dalam merancang proses pembelajaran yang berpusat pada peserta didik, termasuk model pembelajaran yang akan digunakan, sehingga profil pelajar pancasila bisa terwujud.

Salah satu model pembelajaran yang dapat membantu mewujudkan profil pelajar pancasila adalah model pembelajaran Project Based Learning (PjBL). Pembelajaran berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menggunakan proyek/kegiatan sebagai inti pembelajaran. Peserta didik melakukan eksplorasi, penilaian, interpretasi, sintesis dan informasi untuk menghasilkan berbagai bentuk hasil belajar. 

Pembelajaran Berbasis Proyek merupakan model belajar yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru berdasarkan pengalamannya dalam beraktivitas secara nyata. PjBL merupakan investigasi mendalam tentang sebuah topik dunia nyata.

Model pembelajaran PjBL mendorong peserta didik untuk menjadi lebih aktif, mandiri, berpikir kritis, dan kreatif dalam memecahkan sebuah permasalahan. Oleh sebab itu melalui model pembelajaran berbasis proyek dapat melahirkan profil pelajar pancasila.

Untuk membuktikan pernyataan di atas, saya akan melakukan kegiatan aksi nyata  terkait Kompetensi Dasar (KD) 3.2 Analisis Perubahan Kehidupan Sosial Budaya Bangsa Indonesia dalam Mengahadapi Arus Globalisasi untuk Memperkokoh Kehidupan Kebangsaan, dengan judul "Poster Bercerita tentang Pengaruh Globalisasi" dan menggunakan model pembelajaran PjBL.

B. Tujuan

Adapun tujuan dari rencana aksi nyata ini, antara lain:

1. Untuk menciptakan pembelajaran yang menyenangkan dan berpusat pada peserta didik, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.

2. Untuk mengembangkan nilai dan peran guru penggerak dalam rangka meningkatkan kompetensi yang dimiliki, terutama dalam kemampuan mengembangkan strategi/metode/model pembelajaran.

C. Deskripsi Aksi Nyata

Aksi nyata yang dilakukan berbentuk penugasan berbasis proyek dengan metode PjBL pada materi analisis perubahan kehidupan sosial budaya Bangsa Indonesia dalam mengahadapi arus globalisasi untuk memperkokoh kehidupan kebangsaan. Tugas proyek ini berjudul "Poster Bercerita tentang Pengaruh Globalisasi". Peseta didik diberikan tantangan untuk menganalisis dampak globalisasi dalam masyarakat.

Berikut ini penjabaran secara lebih terperinci tentang aksi nyata yang saya lakukan dalam proses pembelajaran.

1. Tujuan Tugas Proyek

Adapun tujuan dilakukannya aksi nyata ini adalah:

a) Untuk mengetahui tingkat pemahaman peserta didik terkait konsep yang dipilih.

b) Untuk meningkatkan kemandirian peserta didik.

c) Untuk melatih peserta didik bernalar kritis dalam memecahkan masalah.

d) Untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi murid.

2. Tolak Ukur

Terwujudnya peserta didik yang aktif, kreatif, berpikir kritis dan mandiri melalui tugas proyek bertema "Poster Bercerita tentang Pengaruh Globalisasi"

3. Langkah Pelaksanaan

Tindakan aksi nyata ini akan dilaksanakan dengan rincian sebagai berikut:

a) Guru mensosialisasikan tugas proyek tentang "Poster Bercerita tentang Pengaruh Globalisasi" yang merupakan salah satu bagian dari materi analisis perubahan kehidupan sosial budaya Bangsa Indonesia dalam mengahadapi arus globalisasi untuk memperkokoh kehidupan kebangsaan, khususnya materi globalisasi (dampak globalisasi).

b) Guru membagi peserta didik dalam kelompok-kelompok kecil, masing-masing kelompok terdiri dari 4 orang.

c) Guru membuat kesepakatan tentang bentuk laporan, waktu pengumpulan dan presentasi hasil tugas proyek dengan peserta didik (kesepakatan kelas), yaitu dalam bentuk poster jadi yang ditempel pada kertas manila.

d) Peserta didik sesuai kelompoknya melakukan pencarian dan mengumpulkan poster tentang pengaruh globalisasi melalui berbagai sumber maupun referensi pendukung secara mandiri untuk menyelesaikan tugas proyek.

e) Masing-masing kelompok membuat laporan sesuai bentuk dan waktu pengumpulan yang sudah disepakati.

f) Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil tugas proyek di depan kelas.

g) Kelompok lain yang tidak melakukan presentasi memberikan tanggapan atau mengajukan pertanyaan atas presentasi yang telah disampaikan, dan ditanggapi atau dijawab oleh kelompok yang melakukan presentasi.

h) Guru melakukan refleksi terkait hasil proyek peserta didik.

i) Masing-masing kelompok memajang hasil karya di kelasnya.

j) Guru berperan sebagai pemimpin pembelajaran yang menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menjadikan peserta didik sebagai yang utama pada pembelajaran.

k) Guru berperan dalam mewujudkan kepemimpinan murid (peserta didik) yaitu dengan membantu peserta didik untuk mandiri dalam belajar, mampu memunculkan motivasi peserta didik untuk belajar, juga mendidik karakter peserta didik di kelas.

4. Dukungan yang Dibutuhkan

Untuk melancarkan pelaksanaan tindakan aksi nyata yang telah dibuat tentunya memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Adapun dukungan tersebut berasal dari kepala sekolah, rekan-rekan guru di sekolah dan dukungan serta kerjasama orangtua peserta didik.

Dokumen Pribadi
Dokumen Pribadi

D. Hasil Aksi Nyata

Hasil dari aksi nyata yang dilakukan adalah tumbuhkan sikap kemandirian, kreaktivitas, dan bernalar kritis dari peserta didik. Hal itu terlihat dari hasil tugas proyek berupa poster dan presentasi masing-masing kelompok, serta hasil observasi sikap dan evaluasi.

E. Kesimpulan

Aksi nyata dengan penugasan proyek berbasis PjBL dapat dilakukan pada materi analisis perubahan kehidupan sosial budaya Bangsa Indonesia dalam mengahadapi arus globalisasi untuk memperkokoh kehidupan kebangsaan.

1. Kelemahan

a) Waktu yang singkat, sehingga tidak semua kelompok dapat mempresentasikan tugas proyeknya.

b) Ada sebagian murid yang masih merasa malu dan ragu untuk memberanikan diri dalam melakukan presentasi.

2. Keunggulan

a) Membiasakan peserta didik untuk mandiri dalam mengerjakan tugas.

b) Melatih peserta didik untuk berpikir kritis dalam memecahkan masalah.

c) Memberikan ruang yang cukup luas bagi peserta didik untuk mengembangkan kreativitasnya.

d) Meningkatkan rasa percaya diri dan menumbuhkan keberanian peserta didik untuk menampilkan hasil karyanya.

F. Rencana Tindak Lanjut

1. Menerapkan bentuk penugasan proyek di topik lainnya.

2. Memperbaiki pengelolaan waktu dalam melakukan presentasi hasil.

3. Mensosialisasikan penugasan dalam bentuk proyek kepada rekan-rekan guru di sekolah dengan harapan konsep ini bisa di terapkan di pembelajaran yang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun