Mohon tunggu...
Ahmad Turmuzi
Ahmad Turmuzi Mohon Tunggu... Guru - Guru SMP

Pendidik di SMP Negeri 4 Jerowaru Lombok Timur NTB

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Jurnal Refleksi Minggu ke-3

6 November 2021   12:57 Diperbarui: 6 November 2021   13:02 2860
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh :

H. AHMAD TURMUZI

Calon Guru Penggerak Ankatan 4 -- Kabupaten Lombok Timur

 Pada minggu ketiga ini, pembelajaran Calon Guru Penggerak (CGP) Angkatan 4 Kabupaten Lombok Timur, masih dilanjutkan dengan sisa materi modul  1.1, yaitu 1.1.a.9. Koneksi Antar Materi -- Kesimpulan dan Refleksi Penikiran Ki Hajar Dewantara (KHD), dan 1.1.a.10. Aksi Nyata -- Penerapan Pemikiran Ki Hajar Dewantara di Kelas dan Sekolah.

Materi 1.1.a.9 dilaksanakan pada Senin, 1 Nopember 2021. Pada fase ini, CGP diajak untuk meninjau ulang keseluruhan materi dari pembelajaran 1 (satu) hingga pembelajaran 6 (enam) dan memperkuat koneksi antar materi yang sudah dipelajari. CGP diarahkan untuk dapat memetik benang merah dari materi yang sudah dipelajari. Pada dasarnya CGP didorong untuk memiliki kesadaran tentang pentingnya mewujudkan profil pelajar Pancasila dengan mempedomani filosofi KHD. Untuk mengetahui sejauh mana telah memahami materi yang telah dipelajari, CGP diberikan tugas berupa Koneksi Antar Materi - Kesimpulan dan Refleksi Pemikiran KHD. CGP diberikan kebebasan untuk memilih media tayang untuk hasil tugasnya. 

Kesimpulan dan refleksi disajikan dalam bentuk media informasi. Format media dapat disesuaikan dengan minat dan kreativitas masing-masing CGP. Contoh media yang dapat dibuat: artikel, ilustrasi, grafik, video, rekaman audio, presentasi infografis, artikel dalam blog, dan lainnya. Saya memilih menulis sebuah artikel dan saya unggah ke dalam laman blog Kompasiana dengan judul "Kesadaran Mewujudkan Merdeka Belajar". Berikut ini alamat link untuk atikel tersebut. 

Tugas ini memberikan ruang kepada para CGP untuk mengasah kemampuan berpikir dan kreatif dalam berkarya melalui pilihan media yang disarankan. Saya sadar ini tidak mudah. Tapi saya berkeyakinan, di sekeliling kita pasti ada orang-orang hebat yang bisa menunjukkan jalan terang menuju ke arah itu. Dan itu saya rasakan, membantu.

Setelah menyelesaikan tugas koneksi antar materi, kemudian pada Selasa, 2 Nopember 2021, pembelajaran dilanjutkan dengan materi 1.1.a.10. Aksi Nyata - Penerapan Pemikiran KHD di Kelas dan Sekolah. CGP diberikan tugas untuk merancang aksi nyata. Tugas ini merupakan bentuk implementasi dari materi yang sudah dipelajari dalam modul 1.1 tentang fisolofi pendidikan Indonesia KHD. Karena ini merupakan tugas dalam bentuk aksi nyata, saya tidak dapat menyelesaikan tugas ini dalam waktu satu hari. 

Saya butuh waktu banyak hari untuk dapat menyelesaikannya. Untuk menyelesaikan tugas ini, kami mendapat penjelasan dan arahan dari fasilitator melalui grup whatsapp. Setelah melalui pertimbangan, saya memilih tugas melakukan aksi nyata di kelas dan sekolah. Aksi nyata penerapan pemikiran KHD di kelas, saya lakukan melalui pembelajaran diskusi kelompok aksi (aktif, kreatif, sederhana, inovatif). Sedangkan aksi nyata di sekolah, saya lakukan dengan merekam pelaksanaan program-program kegiatan yang mendukung terwujudnya karakter pelajar Pancasila (profil pelajar Pancasila). Bagi saya, menuangkan ide dan gagasan dalam bentuk tulisan, tidaklah gampang. Tapi saya harus tetap belajar, berusaha dan bekarya, sampai batas kemampuan yang saya bisa. Apalagi ada fasilitator dan teman-teman CGP lainnya yang energik dan memberikan inspirasi bagi saya.

Ketika mulai merancang program aksi nyata, kegiatan pembelajaran modul 1.2 dimulai. Kegiatan pembelajaran modul 1.2 mulai pada Rabu, 3 Nopember 2021, diawali dengan kegiatan 1.2.a.1 Pendahuluan Modul 1.2. Kegiatan dalam pendahuluan ini adalah menonton vidio  pengantar dari instruktur. Kemudian dialanjutkan dengan kegiatan 1.2.a.3. Mulai Dari Diri -- Nilai dan Peran Guru Penggerak. Disini, kami diberi tugas menyimak sebuah tayangan dan penjelasannya mengenai trapesium usia. Selanjutnya, setiap CGP diharuskan membuat trapesium usia sendiri melalui aplikasi yang telah disediakan di Learning Management System (LMS). Ini dimaksudkan agar setiap CGP dapat mengenal dirinya sendiri melalui trapesium usia. Lewat trapesium usia, CGP mengingat kembali peristiwa masa lalu yang bisa diambil pelajarannya untuk pembelajaran yang dilakukannya saat ini.

Pada Kamis, 4 Nopember 2021, kegitan pembelajaran dilanjutkan dengan materi 1.2.a.4. Eksplorasi Konsep -- Nilai dan Peran Guru Penggerak. Materi pembelajaran dibagi ke dalam 24 (dua puluh empat) bagian. Materi yang sangat padat dan harus dipelajari dalam durasi waktu yang menurut saya singkat, hanya satu hari. Sehingga untuk mempelajari materi pembelajaran di dalamnya, saya harus melakukannya secara marathon. Untung kegiatan pembelajaran dilakukan secara daring melalui LMS, sehingga saya dapat mengatur waktu mulai mempelajari dan menyelesaikan tugas-tugas. Seandainya dilakukan secara tatap muka (luring) di suatu tempat, bisa dibayangkan bagaimana sibuk dan tergesa-gesanya para CGP mempelajari dan menyelesaikan tugas di dalamnya. Kegitan pembelajaran ini, menurut saya cukup membebani, mengingat waktunya yang pendek. Tetapi saya harus tetap semangat dan berusaha menyelesaikan dan memahami materinya. Tentu hasilnya kurang maksimal, tetapi setidaknya memiliki pemahaman dasar tentang nilai dan peran guru penggerak.

Untuk mengkongkritkan pemahaman CGP tentang nilai dan peran guru penggerak, pada Jum'at, 5 Nopember 2021, dilanjutkan dengan kegiatan 1.2.a.4.1. Eksplorasi Konsep -- Diskusi Mandiri. Di sini setiap CGP diberikan kesempatan untuk  menyampaikan pandangan dalam bentuk tulisan di LMS tentang hubungan antara profil pelajar Pancasila, dengan peran dan nilai guru penggerak, serta langkah-langkah apa yang akan dilakukan apabila ada rekan guru dan kepala sekolah kurang mendukung pelaksanaan peraan guru penggerak. Seharusnya, semua pihak harus mendukung pelaksanaan peran guru penggerak. Melalui peran dan nilai yang dimilikinya, guru penggerak menjadi ujung tombak perubahan dalam dunia pendidikan. Seorang guru penggerak memiliki peran yang strategis, yaitu menjadi pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas praktisi, menjadi coach bagi guru lain, mendorong kolaborasi antar guru, dan mewujudkan kepemimpinan murid. Kemudian, nilai guru penggerak membentuk guru menjadi pribadi yang baik, luhur dan bersahaja. Saat guru bisa mengimplementasikan semua nilai guru penggerak yang mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif, dan berpihak pada murid tentu profil pelajar Pancasila sangat mudah di terapkan dan dibentuk tanpa adanya keterpaksaan.

Melalui beberapa rangkaian kegiatan pembelajaran yang telah dilalui tentang nilai dan peran guru penggerak, pemahaman saya sebagai CGP terkait nilai dan peran guru penggerak meningkat. Saya bisa memahami nilai dan peran yang telah dimiliki dan akan dimiliki ke depannya. Pengalaman belajar ini selanjutnya akan membantu saya dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan. Beberapa pengalaman belajar lainnya, terutama kolaborasi dan elaborasi konsep melalui diskusi mandiri memperkuat pemahaman dan menambah kemampuan saya dalam menerapkan nilai dan peran guru penggerak. Dengan demikian pengalaman belajar tersebut akan menjadi kunci mencapai tujuan. Oleh karena itu, ke depannya, kolaborasi sesama CGP untuk memudahkan implementasi nilai dan peran guru penggerak perlu ditingkatkan dan diperkuat. Disamping itu, CGP perlu menyusun strategi kolaborasi dengan teman sejawat di sekolah guna sama-sama mewujudkan profil pelajar Pancasila.

dokpri
dokpri

Kegitan pembelajaran CGP pada minggu ketiga, ditutup dengan membuat jurnal refleksi mingguan pada Sabtu, 6 Nopember 2021. Kegiatan pembelajaran pada minggu ketiga ini, menguras banyak tenaga dan pikiran. Begitu padat kegiatan di dalamnya, mulai dari koneksi antar materi, aksi nyata pelaksanaanta pemikiran KHD, serta nilai dan peran guru penggerak. Kegiatan tersebut, sebagaimana telah diuraikan di atas, telah banyak memberikan pengalaman belajar. Selain yang sudah dipaparkan, saya merasakan manfaat lain, yaitu gaerah atau semangat saya menulis tumbuh lagi, walaupun masih tetap dalam tarap merangkak (belajar pemula). Semoga semua usaha ini akan memberikan energi positif untuk dapat menjalani peran sebagai seorang guru penggerak. Menjadi pelopor dalam melaksanakan merdeka belajar untuk mewujudkan profil pelajar Pancasila. Salam guru penggerak, salam merdeka belajar.

Jerowaru, 6 Nopember 2021.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun