Mohon tunggu...
Ahmad Tsaqif
Ahmad Tsaqif Mohon Tunggu... Freelancer - UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

Pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Menanggapi Tantangan Hidup : Konsep diri Positif dan Negatif anak SMA yang Kurang Perhatian

27 Desember 2024   11:10 Diperbarui: 27 Desember 2024   12:42 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Responden sering menerima Kritik dari guru atau teman sering kali memicu rasa marah atau frustrasi, tetapi ia cenderung menyembunyikan emosinya. Kritik yang disampaikan tanpa empati hanya memperkuat perasaan tidak diterima. Dalam "Theory of Constructive Feedback," pentingnya pendekatan penuh empati dan solusi dalam memberikan kritik menjadi kunci untuk mendorong perubahan positif.

5. Apakah kamu menjalani hidup sesuai dengan kemauan dirimu sendiri? Jika tidak, apakah hal tersebut dikarenakan kamu mendapat pengontrolan yang sangat ketat dari keluargamu?

Banyak keputusan yang dibuat oleh Responden bukan karena keinginan mereka sendiri, melainkan karena tekanan lingkungan atau keluarga. Ketika perhatian dan kasih sayang tidak diberikan, ia merasa hidup berada di luar kendali mereka. Martin Seligman, dalam konsep "Learned Helplessness," menggambarkan bagaimana individu merasa tidak berdaya akibat tekanan yang terus-menerus. Hal ini semakin memperburuk konsep diri mereka.

Kesimpulan

Memahami konsep diri merupakan langkah penting bagi remaja yang menghadapi stigma dan tantangan hidup. Dukungan emosional, pengakuan, dan bimbingan yang tepat sangat berperan dalam membangun konsep diri yang positif. Teori-teori seperti "Self-Efficacy," "Attachment," dan "Hierarchy of Needs" menunjukkan pentingnya peran keluarga, teman, dan guru dalam membantu mereka menemukan arah hidup yang lebih baik. Dengan perhatian dan kesediaan untuk berubah, konsep diri negatif dapat diatasi, dan potensi positif dalam diri remaja dapat berkembang secara maksimal.

Sumber Referensi

  • Bandura, A. (1997). Self-Efficacy: The Exercise of Control. New York: W. H. Freeman.

  • Rogers, C. (1961). On Becoming a Person: A Therapist's View of Psychotherapy. Boston: Houghton Mifflin.

  • Rotter, J. B. (1966). "Generalized expectancies for internal versus external control of reinforcement." Psychological Monographs, 80(1), 1-28.

  • Seligman, M. E. P. (1991). Learned Optimism: How to Change Your Mind and Your Life. New York: Knopf.

  • Helson, H. (1947). "Adaptation-level as a frame of reference for prediction of psychological data." American Journal of Psychology, 60(1), 1-29.

  • HALAMAN :
    1. 1
    2. 2
    3. 3
    4. 4
    Mohon tunggu...

    Lihat Konten Analisis Selengkapnya
    Lihat Analisis Selengkapnya
    Beri Komentar
    Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

    Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun