Mohon tunggu...
Ahmad S Tizali
Ahmad S Tizali Mohon Tunggu... Wiraswasta -
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Selanjutnya

Tutup

Politik

Calon Wakil Gubernur Jakarta Sylvi Belajar Demokrasi dari Meja Makan

26 November 2016   14:28 Diperbarui: 30 November 2016   16:59 72
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koalisi Cikeas yang terdiri dari Partai Demokrat, PKB, PPP, dan PAN akhirnya sepakat menunjuk sosok cantik Dr. Sylvianna Murni, S.H., M.Si. menjadi calon wakil gubernur Jakarta yang berkolaborasi bersama Mayor Inf. Agus Harimurti Yudhoyono. Sosok dari Sylvi yang memiliki latar belakang dari pegawai negeri sipil, perempuan yang energik dan religius serta seorang warga Betawi yang membuatnya dipilih untuk mendampingi anak dari SBY tersebut.

Sylviana dilahirkan di keluarga yang berasal dari keturunan Betawi dengan sifat keluarga yang religius. Ayah dari calon wakil gubernur jakarta ini bekerja sebagai seorang tentara yang memberikan nilai kedisiplinan yang tinggi untuk segala hal. Sementara ibunya adalah sosok yang memberikan bekal nilai agama yang sangat kuat, seperti melakukan berbagai ibadah, ajaran untuk mengaji, sifat rendah diri, dan perlakuan untuk selalu menghormati siapa saja.

Siapa sangka calon wakil gubernur jakarta 2017 ini belajar demokrasi dari bangku meja makan. Ia bercerita bahwa saat kecil, ia memiliki meja makan yang cukup besar untuk meja makan keluarga besar yang saat itu berjumlah 10 orang. Meja makan itu bukan hanya menjadi meja makan biasa. Namun dijuluki sebagai meja demokrasi yang digunakan untuk saling komunikasi antar anggota keluarga. Di meja makan itulah, semua anggota keluarga boleh memprotes dan juga mendebat berbagai kebijakan yang diberikan oleh orang tua Sylvi. Namun ketegangan tersebut harus pudar saat tidak berada di meja makan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun