Namun, meskipun pencapaian ini patut diapresiasi, tantangan ke depan masih besar. Salah satunya adalah bagaimana menjaga inflasi tetap terkendali di tengah ketidakpastian global yang dapat memengaruhi harga bahan baku dan komoditas. Krisis energi, fluktuasi harga minyak dunia, dan ketegangan geopolitik dapat kembali memberi tekanan pada inflasi, terutama inflasi pangan dan energi. Oleh karena itu, meskipun inflasi IHK berhasil diturunkan, penting untuk terus memperkuat ketahanan ekonomi Indonesia, baik dari segi produksi pangan domestik, ketahanan energi, maupun diversifikasi pasar impor.
Tidak hanya berfokus pada pencapaian target inflasi di tahun 2024, Bank Indonesia (BI) dan pemerintah juga telah menetapkan target inflasi sebesar 2,51% untuk periode 2025 hingga 2027. Target ini merupakan langkah proaktif sebagai tindak lanjut dari berakhirnya Peraturan Menteri Keuangan No. 101/PMK.010/2021 yang mengatur sasaran inflasi untuk periode 2022-2024. Penetapan target inflasi jangka menengah ini menunjukkan bahwa BI tidak hanya memperhatikan jangka pendek tetapi memiliki visi yang lebih luas untuk menjaga stabilitas ekonomi dalam jangka panjang. Dengan target yang lebih rendah dari inflasi tahun 2024, kebijakan ini diharapkan dapat memberikan fondasi yang lebih kuat bagi perekonomian Indonesia di masa mendatang, sekaligus mengelola ekspektasi inflasi yang lebih terkendali.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H